Hal itu diakui oleh The Three Lions,11 gol yang diciptakan Inggris hingga fase perempat final, delapan di antaranya tercipta berkat bola mati. Pelatih Inggris, Gareth Southgate, dalam wawancaranya sebelum Piala Dunia dimulai mengatakan bahwa Inggris memang harus memanfaatkan skema bola-bola mati. "Kami menghabiskan banyak waktu di bola mati, sampai kedetail-detailnya, kemana kami harus berlari dan memblok bola. Sampai babak semifinal ini sangat hebat sekali bisa menyaksikan hasilnya. Kemampuan Inggris dalam bola mati ini bisa berarti besar dalam mengarungi Piala Dunia 2018.
ATTITUDE YANG BAIK & KOMPAK
Sisi yang lainnya bisa jadi penguat tim Inggris, mereka memiliki sikap yang "manis", kunci permainan Inggris bisa melangkah jauh karena semua pemain sangat hormat apapun keputusan pelatih, disiplin. Dan Inggris nampak punya mental kuat untuk bangkit, dikutip dari republika.co.id pemain Inggris Eric Dier mengatakan pada London Football News "Kami memiliki attitude yang baik. Kuat secara mental dan selalu siap bertarung,"
Memang sebelum generasi yang sekarang, Inggris pernah memiliki pemain-pemain bertabur bintang disetiap lini. Mulai dari generasi Frank Lampard,John Terry, Steven Gerad, Rio Ferdinand, Wayne Rooney, David Beckham dan lain-lain. Namun bagi Inggris hal itu ternyata belum tentu menjamin. Bertabur bintang malah terkadang sulit menyatukan ego-ego mereka.
Sangat berbeda dengan tim Inggris saat ini, bisa terlihat kunci sukses Inggris saat ini adalah didukung pula oleh  permainan kompak yang ditunjukkan Harry Kane cs.
Gelandang Kroasia, Luka Modric, menyatakan timnya akan menghadapi laga sangat berat bertemu Inggris dalam babak semifinal Piala Dunia 2018. Selain timnya harus mewaspadai betul skema bola-bola mati yang dimiliki pasukan Gareth Southgate.Inggris terlihat bermain lebih secara tim. Inggris memiliki kebersamaan dan itu yang sangat penting untuk meraih sukses.
Dan nikmati kebersamaan nonton piala dunia, "jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H