kompas.com
“ Naha Ridwan Kamil ? ” kata orang Bandung , yang artinya kenapa Ridwan Kamil ? pertanyaan itu muncul sehubungan Walikota Bandung ini disebut-sebut sebagai salah satu Cagub pilkada DKI Jakarta 2017.
Sejak Ridwan Kamil menjabat Walikota Bandung, 16 September 2013 sampai awal 2016 ini, selama perjalanannya ternyata cukup menarik perhatian, seperti artis pendatang baru yang langsung melompat.
Gebrakan yang sangat kentara penataan ruang terbuka untuk warga seperti taman, hasilnya warga bisa menikmati dan berlama-lama ditaman yang beraneka tema dan fasilitasnya. Yang “hebring” ( hebat ) meronovasi taman Alun-Alun depan Masjid Agung. Setiap akhir pekan dan hari libur dipenuhi menjadi tempat rekreasi keluarga.
Ridwan Kamil pernah mengatakan bahwa dia membangun taman-taman karena dia ingin meningkatkan indeks kebahagiaan (level of happiness) warga Bandung terlebih dahulu. Tentu dengan memperbaiki infrastruktur lainnya serta mengatasi bermacam permasalahan di kota Bandung.
Dalam pemerintahan kota Bandung reformasi pun dilakukan, buahnya baru-baru ini diawal tahun 2016, Pemkot Bandung raih peringkat 1 Kinerja Tingkat Nasional. Di Facebook official fanpage nya Emil mengatakan “Alhamdulillah, setelah direformasi selama 2 tahun, Pemerintah Kota Bandung sekarang rapor kinerjanya ranking 1 Nasional. Melompat dari ranking ratusan. Satu2nya yang nilai A, dengan skor 80.2 “. Keberhasilan raihan peringkat terbaik ini semakin menegaskan bahwa Kota Bandung bukan hanya taman sebagaimana ditudingkan banyak pihak .
Sebelumnya dimasa Kang Emil. sudah beberapa penghargaan telah diraih, diantaranya Adipura kembali diraih Bandung setelah 17 tahun lamanya Bandung tanpa Adipura.
Ridwan Kamilpun cukup dikenal dekat dengan warganya, melalui media sosial setiap hari berinteraksi dengan warganya, Ridwan Kamil berbaur dengan warganya, menanggapi komplain, protes, dan saya sering melihat dia bercanda ria dengan warganya, layaknya manusia yang tidak kaku, dan berjarak.
Bahwa kinerja Ridwan Kamil dikatakan baik, ini baru separuh perjalanan masih banyak yang harus dibenahi, Kang Emil sendiri mengaku berat meninggalkan jabatannya saat ini lantaran banyak warga Bandung yang memintanya bertahan di Bandung ( Pil Gub. DKI Jakarta)
"Saya nanya juga ke orang-orang Bandung. Ternyata, lebih banyak yang tidak mau saya pergi," kata Ridwan Kamil. Selain itu masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di kota Bandung. Seperti janji nya, kedepan ia menargetkan Bandung sebagai wilayah bebas korupsi.
Saya melihat ini selaras dengan keinginan warganya yang menginginkan walikotanya tetap bertahan di Bandung, tugas Ridwan Kamil kan belum tuntas. Ridwan Kamil masih harus membuktikan diri kalau ia dapat mengukir prestasi sebagaimana yang ia lakukan saat menjalankan profesinya sebagai seorang arsitek. Jadi wajar saja warga Bandung bertanya, kenapa Ridwan Kamil ?
Ajip Rosidi sastrawan dan budayawan Indonesia asal Sunda , mengatakan bahwa, “minangka jalmi sunda tetempoan hirup ngeunaan jalmi,yen jalmi kedah gaduh tujuan hirup anu sae,sarta sok sadar yen dirina ngan haturan alit wae ti alam semesta” (sebagai orang sunda pandangan hidup tentang manusia, bahwa manusia harus punya tujuan hidup yang baik, dan senantiasa sadar bahwa dirinya hanya bagian kecil saja dari alam semesta )
Mengemban tugas sebagai Walikota merupakan amanah, sebuah episode perjalanan hidup untuk kebaikan, diperjalanan menghadapi kebimbangan, berserah diri saja pada NYA .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H