Menurut James Tangkudung, bahwa lima pasal yang terkandung dalam Pancasila merupakan cita-cita bersama dalam berbangsa dan bernegara. Terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dimana sudah ada oknum-oknum yang ingin melakukan kekacauan dan mengadu domba dengan tujuan-tujuan kepentingan sesaat.
"Saya menghimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh tujuan-tujuan oknum tertentu yang ingin mencari nama. Kita harus sadar menyikapi kondisi tersebut jangan sampai kita ikut-ikutan, Pancasila adalah dasar negara untuk dihayati sebagai pemersatu bangsa," ujar James Tangkudung yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Kita Pancasila (FKKP).
Selain itu Sandra Charlotha Leluly Wakil Sekjen DPN GERCIN mengajak semua pihak bisa menahan diri menyikapi masalah Papua. Katanya, pemerintah harus bisa merangkul dengan pendekatan sosial budaya, pendekatan adat dan dialog.
"Kita harus kedepankan dialog untuk masalah Papua. Sehingga aspirasi dan tuntutan warga Papua bisa didengar dan bisa diterima aspirasinya. Kalau dialog enak, tinggal pelaksanaanya dilakukan secara maksimal oleh pemerintah pusat," kata Sandra.
Sandra mengatakan komitmen untuk menjaga keutuhan bersama bukan sesuatu yang mudah untuk dilaksanakan, sebab setiap orang memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda-beda dalam menyikapi masalh papua. Namun, Sandra yakin masalah Papua bisa diselesaikan dengan baik oleh Presiden Jokowi yang memiliki komitmen untuk berjuang menjaga keutuhan NKRI.
"Kita percaya pada pemerintahan Jokowi yang baru terpilih lagi, bisa menyelesaikan masalah Papua dengan pendekatan sosial budaya, pendekatan adat dan pendekatan dialog. Jokowi orang yang mendengar aspirasi rakyat Papua," terang Sandra.
Dalam konferensi pers ini hadir juga mendampingi Hendrik Yance Adum Ketua Umum DPN GERCIN, yaitu Teddy Surya, S.Sos Sekjen DPN GERCIN, Amri Mamonto Ketua Bidang Pertanian dan Perikanan, dan Dra. Irma Indriani Ketua Bidang Humas DPN GERCIN. Tampak hadir puluhan awak media cetak, elektronik dan online hadir pada acara tersebut.
( Syafrudin Budiman )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H