[caption id="attachment_204447" align="alignnone" width="576" caption="Achsanul Qosasi memberikan tausiah Ramadan di Ponpes Modern Al Azhar, Pamolokan, Sumenep."][/caption] Sumenep – Rumah Aspirasi POJUR (Program Jaringan Usaha Rakyat) wadah serap aspirasi milik Achsanul Qosasi, Anggota DPR RI Dapil XI Madura menggelar buka puasa bersama anak-anak yatim piatu dan santri. Acara dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al Azhar, Pamolokan Sumenep, Rabu (01/08).
Acara diisi dengan pengajian Ramadan dan ramah tamah antara aktivis POJUR dengan 200 anak yatim piatu dan santri. Tampak juga hadir Achsanul Qosasi (Ketua Pembina Rumah Aspirasi POJUR), Nasiruddin Abbas (Direktur POJUR), Syafrudin Budiman (Direktur Media), Agus Suryawan (Direktur Operasional), Ainur Rahman (Pembatu Umum) dan Candra (Bendahara) dan beberapa aktivis POJUR lainnya. Achsanul Qosasi di acara hadir memberikan tausiah Ramadan.
“Buka puasa bersama ini merupakan suatu rasa cinta saya untuk bisa melaksanakan Ramadan bahagia bersama anak yatim piatu dan santri di Ponpes Modern Al Azhar. Dulu saat kecil saya sering ke Ponpes ini, karena tempat ini milik bapak saya Alm. KH Bahauddin Mudhary,” kenang Achsanul Qosasi yang berangkat dari Partai Demokrat ini.
Menurut mantan Direktur Bank Persyarikatan ini, saat sekarang umat Islam diharapkan bisa bersatu dan tak mudah terpecah belah. Kekuatan persatuan umat Islam dapat bisa membendung segala hal yang bisa mendistorsi dan merendahkan umat Islam.
“Persatuan persaudaraan umat Islam harus diutamakan dari kepentingan organisasi dan kelompok. Perbedaan awal Ramadan dan hari raya Idul Fitri harus saling dihargai. Semoga hari raya Idul Fitri 1433 H bisa bersama lagi. Mengingat akan lebih nikmat kalau dirayakan dihari yang sama,” ujar Achsanul Qosasi pria kelahiran Daramista, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.
Selajutnya kata Achsanul Qosasi, umat Islam juga harus mengedepankan pendidikan sebagai tonggak peradaban. Dengan meningkatnya nilai-nilai pendidikan dan tersedianya sumber daya umat Islam yang handal, akan membangkitkan kejayaan umat Islam.
“Kalau umat Islam-nya pintar dan cerdas tentu masyarakatnya akan lebih sejahtera. Kalau masyarakatnya sudah sejahtera, maka Islam akan menjadi kekuatan utama untuk kemajuan dan peradaban,” terang mantan anggota Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah ini.
Tapi, generasi muda umat Islam harus bisa membedakan antara pintar, cerdas, cerdik dan lihai. Generasi muda umat Islam ditiuntut dan diajarkan untuk menjadi insan yang pintar dan cerdas.
“Kalau cerdik belum tentu cerdas dan apalagi lihai belum tentu juga cerdas. Generasi muda umat Islam harus selalu menggunakan akal sehat dan bukan akal-akalan,” tandas Achsanul Qosasi disambut tepuk tangan anak yatim piatu dan santri yang hadir.
Usai memberikan tausiah Ramadan, Achsanul Qosasi secara simbolis memberikan bingkisan dan tali asih kepada anak yatim piatu, santri, pengasuh Ponpes Modern Al Azhar dan janda-janda. Setelah menikmati kurma dan takjil sebagai pembatal puasa sehari penuh, acara dilanjutkan Sholat mangrib bersama dan makan bersama anak yatim piatu dan santri. (rud)
Foto: Album Syafrudin Budiman
[caption id="attachment_204450" align="alignnone" width="576" caption="Tampak Achsanul Qosasi Ketua Dewan Pembina POJUR memberikan bingkisan lebaran untuk anak yatim piatu, santri, pengasuh Ponpes dan janda."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H