Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanti Al-Mahdi di Jalan Naqsyabandi

16 September 2022   20:19 Diperbarui: 17 September 2022   10:47 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam suara lirih, beliau berujar: Insyaa-Allah kalian akan bahagia dengan Sayyidina al-Mahdi AS dan kalian harus berdoa sebagi hamba yang lemah. Selama tujuh puluh tahun saya menanti, membuat diri saya siap untuk menyambutnya ketika beliau datang. Selama tujuh puluh tahun saya mendengar tentang beliau, hati saya dipenuhi dengan cinta dan pelayanan terhadapnya! Jika seseorang berniat ingin bertemu Mahdi AS tetapi dia telah meninggal maka dia akan dihidupkan kembali untuk bersama Mahdi as, jika mereka berdoa: Ya Allah biarkan aku menjadi pendukung Mahdi AS, kemudian dia meninggal maka Allah akan menghidupkan dia bersama Mahdi AS.

Kegelapan menyeluruh telah menyelimuti dunia di akhir zaman. Seperti awan hitam yang menghampar, tebal menutupi semua udara di langit. Siap menumpah hujan, membawa banjir bencana dan membawa serta petir. Getirkan hati yang membangkang padaNya. 

Kedatangan al-Mustafa SAW disambut zaman gelap gulita moral manusia jahiliyah, kemudian diterangiNya melalui utusanNya yang lemah lembut itu. Kedatangan al-Mahdi AS, juga didahului kegelapan, melanda hidup manusia modern. Tenggelam dalam materialisme (cinta dunia). Menolak patuh terhadap  perintah dan larangan suciNya. 

Dan demi Rasa Cinta dan kemuliaan manusia, didatangkan utusan membawa cahayaNya. Untuk menerangi kegelapan. Sang utusan adalah kahlifah Rasulullah SAW bagi ummatnya, bagi ummat manusia pada jelang waktu dunia berakhir, dialah Muhammad al-Mahdi AS.

Melalui berkah wali-wali agung di jalan Naqsabandi, pewaris semangat Salman al-Farisi dalam percarian dan penantian utusaNya, semoga pula menetes kepada segenap jiwa yang berdiri di jalan ini sepanjang hayatnya. Menyerahkan dirinya sebagai hamba bagi urusan al-Mahdi AS, jika tiba saatnya. 

Sepenggal kisah surgawi akan dipertotonkanNya di ujung masa dunia, sebagai karunia dan penetapan janjiNya pada hamba-hamba yang tulus di jalan lurus.

#Narasi di Ujung Senja (inspirasi dari syuhbah-syuhah syekh Nazim al-Haqqani tentang Imam Mahdi AS)

SM, Rabiul Awal, 1443 H.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun