Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Joshua Pamit Pulang

21 Agustus 2022   13:15 Diperbarui: 21 Agustus 2022   17:00 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dik, sungguh aku sedang melukis dalam hidupmu

Sebuah pelaminan pengantin berhias manik-manik emas

Gaun indah dari tenunan ulos Batak yang pantas

Dan aku telah mengundang ribuan penari untuk menghiburmu

Menggandeng lengan kirimu dialtar gereja suci

Berharap seribu doa kebaikan menaungi

Kisah ini mungkin tiada akan perna ada

Aku hendak pulang

Tepat ketika matahari beranjak ke ubun-ubun, di Jumat agung, gelegar petir menyambar membawa kematian. Petir cambuk api dari tangan angkara manusia tanpa hati, menembus dadanya. Yang 'ditolong Tuhan' kini kembali ke haribaanNya. Membawa kisah yang akan diadukan kepasa Sang Penolong.

Dik, carilah yang lain yang akan menggantikanku 

Disisi hatimu yang lain aku akan senatiasa mendampingi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun