Mohon tunggu...
syafruddin muhtamar
syafruddin muhtamar Mohon Tunggu... Dosen - Esai dan Puisi

Menulis dan Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Joshua Pamit Pulang

21 Agustus 2022   13:15 Diperbarui: 21 Agustus 2022   17:00 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JOSHUA PAMIT PULANG

Kepada almarhum Brigadier J dan kekasih

 

Bergetar suara berjalan perlahan dari bibir keluh, seperti berucap doa tertatih. Raut wajah melukis perjalanan meletihkan. Hampar kain putih mengganjal kepala, rebah penuh pasrah. Ia berkata pada kekasihnya:

Dik, aku sudah menciantaimu sekian purnama malam

Cintaku adalah cahanya yang tiada padam

Abadi meski tak terukir

Kisahnya mungkin akan berakhir

Aku hendak pulang

Ruang mata sang kekasih menjadi gelap. Cahaya hilang entah kemana. Sekelebat bayang kesedihan memenuhi udara yang panas. Denyut nadi seketika berjalan sangat lambat. Dada terjepit kabar berat yang datang menindih seketika. Tiada gerimis, meski mendung diawan nampak kelabu, angin bertiup tanpa arah. Dan musim tak lagi punya nama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun