Dirga Pratama, Syafril Habibi Ritonga, Maghfirah Ramadhani, Salsabila Putri Tessa, Selvyna Happy Miranda.
Abstrak
Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat telah mempermudah akses terhadap berbagai konten di internet, termasuk pornografi, yang memberikan dampak negatif bagi remaja.  Minimnya edukasi tentang bahaya pornografi serta tingginya rasa ingin tahu remaja menyebabkan meningkatnya risiko kecanduan, yang memengaruhi moral, perilaku sosial, dan konsentrasi belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak negatif pornografi terhadap remaja, menganalisis penyebab kurangnya edukasi terkait, serta mengkaji strategi pencegahan yang efektif. Metode yang digunakan adalah kajian literatur, yang hasilnya diimplementasikan melalui sosialisasi interaktif di sekolah. Sosialisasi ini melibatkan diskusi kelompok, permainan edukatif, dan pemutaran video untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja. Berdasarkan kuesioner, para siswa menyarankan perlunya pengawasan ketat, pendidikan dini, dan peran aktif orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi merupakan pendekatan yang efektif dalam meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya pornografi, sekaligus mendorong mereka mengakses internet secara bijak.
Pendahuluan
Kemajuan teknologi membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan tantangan baru, terutama bagi remaja. Salah satunya adalah kemudahan akses terhadap konten pornografi. Tingginya rasa ingin tahu, kemudahan akses, serta minimnya edukasi membuat mereka rentan terjerumus dalam kecanduan pornografi.
Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebanyak 97% remaja di Indonesia pernah mengakses konten pornografi. Angka ini mencerminkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang bahaya pornografi, baik di kalangan remaja maupun masyarakat umum.
Dampak Negatif Pornografi pada Remaja Pornografi tidak hanya berdampak pada kesehatan psikologis dan emosional remaja, tetapi juga berpengaruh pada perilaku sosial mereka. Berikut beberapa dampak negatif mengakses pornografi:
1. Menurunnya kemampuan konsentrasi dan kontrol emosi akibat kerusakan
pada prefrontal cortex, bagian otak yang mengatur pengendalian diri.
2. Meningkatkan risiko perilaku menyimpang, seperti perilaku seksual tidak
sehat dan kecendrungan agresif.
3. Menurunkan prestasi belajar karena waktu dan energi yang tersisa sering
kali digunakan untuk mengakses konten negatif.
Mengapa Rentan Terpapar Pornografi?
1. Pengaruh teman sebaya. Sebagai salah satu sumber utama informasi dan
kebiasaan, teman sebaya sering kali menjadi pintu pertama bagi remaja
untuk mengakses konten pornografi.
2. Kurangnya edukasi. Minimnya pendidikan tentang bahaya pornografi di
sekolah dan lingkungaan keluarga.
3. Pengawasan orang tua. Kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap
aktivitas daring anak-anak.
Hasil dan pembahasanÂ
Berdasarkan hasil kuesioner pemahaman siswa terhadap bahaya pornografi, siswa memberikan berbagai saran konstruktif untuk
meningkatkan kesadaran remaja terkait bahaya akses pornografi. Berikut ini beberapa
jawaaban dari responden.
"Sebaiknya jangan pernah mencoba untuk menontonya"
"perhatikan ketat dri orng tua nya"
"memberitahu dampak bahaya dari pornografi itu sendiri"
"edukasi kepada remaja"
"Lebih baik lagi dalam menonton segala sesuatu"
"Lebih menjadi terbuka lagi dengan sekitar"
"Melakukan penyuluhan mengenai bahaya pornografi"
"memberikan edukasi tentang bahaya pornografi saat usia yang masih muda"
"Mensosialisasikan dampak negatif akibat pornografi, terutama pada remaja SMP dan
SMA."
"Melakukan kegiatan penyuluhan tentang bahaya pornografi"
"sebaiknya akses itu harus dihindari dari akses internet, agar anak yang masih belum
mengerti hal apapun ituu tidak dapat kecanduan dalam menonton hal ituu semua akses iklan
atau video yang ada di internet ituu, haruss di blokir"
"Membangun kebiasaan penggunaan internet yang sehat"
"stop untuk ingin mencari tahu hal hal yang negatif karena jika sudah memasuki hal
yang negatif akan menanggung resiko kedepannya"
"Membatasi penggunaan internet dan perangkat elektronik, memberi edukasi
bahayanya pornografi, dan beri mengawasan dengan tepat terhadap pengguna gadget"
"Salah satu caranya ialah dengan lebih banyak melakukan sosialisasi sosialisasi
secara langsung ke sekolah sekolah,disekolah apa saja,,bahkan dari SD kalau bisa,karena
anak sd juga sekarang sebagian besar sudah mulai ada yang kecanduan pornografi dan selain
itu peran orang tua dalam meningkatkan kesadaran ini juga sangat diperlukan sekali."
"memberikan pengawasan terhadap sosial media yang digunakan"
"Mendekatkan diri kpd tuhan,mngetahui dmpak negatif"
"Saran saya tingkatkan iman dan dekatkan diri kepada yg maha kuasa"
"pornografi adalah suatu hal yang berdampak negatif bagi pelajar, sebaiknya akses
untuk hal hal negatif seperti itu lebih di perketat sehingga pelajar/ anak di bawah umur tidak
terpengaruh hal tersebut."
"Saran saya adalah memperketat pengawasan orang tua terhadap anak yang diberikan
izin untuk penggunaan hp, kan kita sudah bisa mengendalikan lewat jarak jauh
menggunakan akun Google
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden memiliki pemahaman yang baik tentang konsep pornografi, dampak negatif, serta pentingnya pencegahan akses terhadapnya. Para siswa juga menyadari peran teknologi digital dan media sosial dalam mempermudah akses ke konten pornografi, serta menilai bahwa edukasi tentang bahaya pornografi di sekolah sangat penting. Saran-saran yang diberikan menekankan p entingnya peran orang tua, Pendidikan dini, pengawasan ketat terhadap penggunaan internet, serta penyuluhan yang intensif untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap bahaya pornografi.
Berdasarkan hasil kuisioner pemahaman remaja terhadap kemajuan teknologi di era digital khususnya pornografi memberikan kemudahan dalam mengakses konten pornografi seperti dalam bentuk foto maupun video, hal ini memiliki dampak negatif terhadap remaja, hal ini dipengaruhi karena kurangnya edukasi kepada remaja masih minim, dan strategi pencegahan masih belum memadai. Dampak pornografi perlu memperkuat pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam upaya pencegahan. Orang tua dianggap sebagai garda terdepan yang harus aktif terlibat dalam memberikan edukasi kepada anak-anak, tidak hanya menginformasikan bahaya pornografi, tetapi juga membentuk nilai-nilai dan norma perilaku yang sehat. Pengawasan online dan pembatasan akses menjadi langkah krusial yang dapat diambil oleh orang tua. Kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan lembaga terkait ditekankan sebagai langkah signifikan(sugitanata,2023)
Kesimpulan
Pornografi adalah ancaman nyata bagi generasi muda di era digital. Untuk
mengatasi hal ini, dibutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Edukasi yang komprehensif dan pengawasan yang
baik adalah kunci untuk melindungi remaja dari dampak negatif pornografi.
Referensi
Ramadhani, M., & Asfari, N (2022). Pornografi pada Remaja: Faktor Penyebab dan Dampaknya. Jurnal Flourishing, 2(8), 2022, 553--558
Afriliani, C., Azzura, N. A., Sembiring, J. R., (2023). Faktor Penyebab dan Dampak dari Kecanduan Pornografi di Kalangan Anak Remaja Terhadap Kehidupan Sosialnya. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/harmony
Hasiholan, A. M., Manik, J. Tanga, M., Dkk, (2023). EDUKASI DINI TENTANGÂ PORNOGRAFI BAGI USIA REMAJA AWAL BAGI SISWA/I SMA PRESTASI PRIMAÂ JAKARTA. Jurnal PkM Setiadharma Volume 4 Nomor 2, Agustus 2023
Haq, M. Z., Prameswari, I., Waskita, D. (2022). EDUKASI BAHAYA PORNOGRAFIÂ UNTUK ANAK LAKI-LAKI USIA 11-13 TAHUN (ANALISIS PENGETAHUAN DANÂ PERSEPSI VISUAL). Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan
Dini, M. F., Fauziah, A., Prama, S. S., Dkk. (2024). UPAYA PREVENTIF DALAMÂ MENANGANI BAHAYA PORNOGRAFI BAGI PELAJAR DENGAN MEDIA VISUALÂ POSTER. Journal Education and Government Wiyata Volume 2 Nomor 1
Sugitanata, A. (2023). Analisis Ekologi Sistem Bronfenbrenner Terhadap Upaya Perlindungan Anak Dari Bahaya Pornografi Di Era Globalisasi Digital. SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies, 3(2), 129-138.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H