Ajakan melihat Indonesia secara mendalam dan teladan negarawan mengisi hidup di jalan pengabdian terpatri dalam “Dua Bung Dalam Dunia Anak-anak” karya Thamrin Sonata dan "Merdeka...Hiduplah Indonesia Raya" karya Thamrin Dahlan.
Betapa rumitnya menarik batas yang tegas bila mendefinisikan antara nasionalisme dan kesejahteraan dalam “Nasionalisme Warga Perbatasan” karya Dewi Puspasari. Dan, ternyata, kobaran semangat nasionalisme ini juga berkibar dipanggung olah raga dalam “Indonesia Raya Bergema di Istora” karya Yos Mo. Banyak puisi-puisi lain yang bagus-bagus, semua bermuara pada satu Cinta yakni Cinta Indonesia.
Satu hal yang pasti. Para 87 Kompasianer Sahabat Rumpies ini mencoba memeluk Indonesia dengan puisi. Inilah modal mencintai yang indah. Di sebuah waktu, pasti ada ujungnya. Putaran waktu naik-turun, suka-duka, jengkel-kecewa menjadi Indonesia.
Akhirnya. Saya sampai di penghujung halaman buku ini. Tak ada gading yang tak retak. Sayang, buku ini tidak disajikan secara bulat dan utuh. Ada “sesuatu” yang kurang disini yakni indeks buku dan senarai kata (keterangan kata). Tapi, tak apa. Ini tak mengurangi rasa nikmat buku ini ketika disantap di waktu sengang.
Bacalah buku ini. Barangkali bisa mengobati kerinduan pada negeri ini!
Salam Hangat, Pencinta Buku!
Yang berminat untuk memesan buku ini silahkan klik di sini Group FB Rumpies The Club (RTC) ini atau bisa menghubungi mba Ay Mahening via FB di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H