Mohon tunggu...
Syafitri Pusparini Lestari
Syafitri Pusparini Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru dari sekolah inklusif. Semangat belajar dan belajar bersyukur saya dapatkan dari melihat peserta didik berkebutuhan khusus. Saya seorang guru dari tahun 2011 di sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koneksi Antar Materi Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

12 Februari 2023   20:00 Diperbarui: 12 Februari 2023   20:06 8272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengambilan keputusan yang tepat sehingga akan terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman adalah dengan memperhatikan 9 langkah pengujian ketetapan pengambilan keputusan. Ketika proses ini dilakukan tentunya didalamnya akan muncul paradigma dan prinsip pengambilan keputusan apakah berbasis  hasil akhir, berbasis nilai-nilai atau berbasis rasa peduli dan hasilnya tentunya akan terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman untuk semua pihak yang terlibat. 

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika adalah bagaimana terampil dalam berkomunikasi dengan pihak yang terlibat. Pada saat komunikasi tidak terbangun tentunya akan mempengaruhi apakah keputusan yang diambil akan baik atau tidak. Paradigma yang muncul juga perlu dianalisa apakah permasalahan ini melibatkan banyaknya kelompok, kesetiaan, belas kasihan dan mempengaruji jangka panjang bagi pihak yang terlibat. Ketika tantangan dapat diatasi tentunya akan berkorelasi dengan paradigma yang diambil pada permasalahan tersebut. 

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pendidik pada era sekarang ini memiliki kewajiban dalam membentuk profil pelajar Pancasila artinya elemen-elemen pada P3 selalu dimunculkan pada proses pembelajaran. Maka tugas pendidik dalam menyiapkan pembelajaran harus dapat memfasilitasi potensi peserta didik, dan disinilah pendidik harus dapat mengambil keputusan untuk menjadi pendidik yang baik atau istilah dari Ki Hajar Dewantara adalah pendidik adalah petani. Cara pendidik dalam memutuskan pembelajaran yang berbeda-beda dengan pembelajaran berdiferensiasi melihat kesiapan murid, minat dan profilnya. Sehingga proses pembelajarannya baik konten, proses menjadi penting sehingga murid dapat menghasilkan produk. 

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Pendidik sebagai pemimpin pembelajaran menurut Ki Hajar Dewantara adalah bagaimana pendidik itu menuntun muridnya dengan penanaman karakter menuju cita-citanya, kemudian pendidik itu ibarat petani maka bagaimana pendidik itu harus jeli melihat potensi muridnya sehingga menjadi manusia seutuhnya. Pendidik juga ibarat suri tauladan akan memberikan contoh bagaimana nilai-nilai kebajikan  selalu tertanam sehingga tercipta budaya positif di sekolah. Pendidik juga tetap memperhatikan sipta, rasa, dan karsa sehingga sellau menciptakan pembelajaran yang kreatif. Dari keseluruhan tadi tentunya pendidik akan berpihak pada murid. 

10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan pada modul ini sangat memiliki keterkaitan dengan modul- modul sebelumnya antara lain penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara, peran dan nilai guru penggerak, visi guru penggerak, budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi, Pembelajaran sosial emosional dan coaching. Pada saat mengambil keputusan peran kita sebagai pendidik harus menjalankan peran kita dan melihat tujuan dari pemikiran Ki Hajar dewantara, setelah itu keputusan itu harus menciptakan budaya positif, disini PSE dan coaching sangat digunakan. 

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman saya selain didapat dari proses literasi pada modul juga diperkuat atas panduan dari fasilitator dan instruktur. Pengertian dilema etika dengan bujukan moral yaitu apabila ada dua pilihan kemudian dua-duanya benar adalah dilema etika sebaliknya jika ada dua pilihan benar dan salah itu adalah bujukan moral. Empat paradigma pengambilan keputusan yang saya pelajari dapat saya analisa apakah permasalahannya masuk pada salah satu paradigma kemudian  3 prinsip pengambilan keputusan kemarin beberapa yang saya analisa masuk pada berbasis rasa peduli, kemudian saya kemarin bertanya apakah permasalahan itu bisa lebih dari satu prinsip atau ada lagi prinsip diluar yang dipelajari. Yang terakir  9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang dilakukan harus berurutan sehingga akan memudahkan langkah sampai menuju refleksi permasalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun