Mohon tunggu...
SYAFITRI
SYAFITRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Prodi Geografi

mahasiswa universitas lambung mangkurat prodi geografi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hasil Dari Menyalin Peta RBI,provensi Daerah Nusa Tenggara Barat

24 September 2024   14:04 Diperbarui: 30 Oktober 2024   13:32 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


   1.Atlas
2. Fotokopi peta dari atlas  (Menggunakan kertas berukuran A3 yang sudah diperbesar jdi 2x bewarna)
3. kertas Kalkir
4. Plastik Transparan
5. Snowman OPF/6S
6. Pensil warna
7. Krayon
8. Penggaris
9. Gunting
10. Klip Kertas

dokpri
dokpri

Menyalin peta pada kertas kalkir dan plastik transparansi seringkali menghadirkan berbagai tantangan. Salah satu kesulitan utama  saya dalam menyalin peta kekertas kalkir adalah ketebalan dan tekstur material yang berbeda,nama nama wilayah yang hampir berdempetab membuat saya agak kesulitan .Kertas kalkir, meskipun transparan, dan juga seringkali menyulitkan visibilitas detail peta, terutama jika cahaya tidak cukup Sementara itu, plastik transparansi bisa terlalu licin, membuat pen drawing snowman opf untuk digunakan bisa menjadi kegeser dan menjadi kabus.


Selain itu, saat menyalin detail kecil seperti jalan atau simbol, ketelitian sangat diperlukan. Menggunakan alat tulis yang tepat juga menjadi penting; pensil yang terlalu tajam dapat merusak kertas kalkir, sedangkan tinta pada plastik transparansi sering kali membutuhkan waktu untuk kering, berisiko mengaburkan hasil salinan. Kesulitan lainnya adalah menjaga agar peta tetap stabil saat menyalin, karena kedua media ini cenderung bergerak atau bergeser.

Dalam proses ini, penting untuk menemukan metode yang efektif, seperti menggunakan meja cahaya atau mengamankan kedua media dengan penjepit(klip kertas) agar hasil salinan lebih akurat dan tidak tergeser.

Kesimpulan:
Menyalin peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) Provinsi Nusa Tenggara Barat ke kertas kalkir dan plastik transparan merupakan langkah penting dalam memahami dan memanfaatkan informasi geospasial secara akurat. Proses ini tidak hanya mendukung kebutuhan analisis dan perencanaan, tetapi juga memungkinkan pelajar, peneliti, dan praktisi di bidang pemetaan untuk melatih keterampilan teknis mereka dalam membaca dan membuat peta. Dalam era teknologi digital, penguasaan teknik dasar ini tetap relevan sebagai landasan bagi kemampuan lebih lanjut di bidang geospasial. Mari manfaatkan teknik manual ini untuk melestarikan pengetahuan dasar pemetaan dan mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang geografi dan pemetaan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun