Mohon tunggu...
Syafitri AuliaWulandari
Syafitri AuliaWulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN KHAS JEMBER Prodi MPI, seorang mahasiswa yang aktif organisasi Pramuka, suka memasak dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prinsip-prinsip dan Factor yang Mempengaruhi Belajar

31 Mei 2024   11:12 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:20 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip adalah aturan atau keyakinan mendasar yang menjadi landasan bagi tindakan atau keputusan individu , sekelompok orang , atau suatu sistem . keyakinan yang menjadi landasan tindakan atau keputusan individu , sekelompok orang , suatu sistem, Prinsip-prinsip panduan Prinsip mendefinisikan bagaimana seorang individu atau suatu entitas harus berperilaku, membentuk hubungan, dan berinteraksi dengan lingkungannya individu atau suatu entitas harus berperilaku, membentuk hubungan, dan berinteraksi dengan lingkungannya .

Prinsip-prinsip belajar adalah  ide-ide mendasar yang mendasari proses belajar dan pembelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran dalam konteks pendidikan mencakup metode yang efisien untuk menyusun dan mengembangkan sistem pendidikan serta bagaimana mengatur pengajar dan siswa untuk berkolaborasi dalam rangka memenuhi tujuan pembelajaran. Konsep belajar, memahami pembelajaran, dan membangun kompetensi siswa hanyalah beberapa topik yang dapat dicakup oleh prinsip-prinsip pembelajaran, prinsip belajar digunakan oleh guru untuk mengembangkan dan mengatur sistem pendidikan yang efektif, serta untuk mengembangkan kompetensi siswa secara holistik dab integratif.

Berikut merupakan prinsip prinsip belajar dan pembelajaran :

1. Prinsip Kesiapan (Readiness)

Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk belajar disebut sebagai kesiapan, dan hal ini mempengaruhi proses pembelajaran bagi siswa.   Ada beberapa tingkat kesiapan belajar untuk suatu pekerjaan dalam hal ini. Ketika seorang siswa tidak siap untuk menyelesaikan suatu tugas, mereka akan kesulitan atau mungkin menyerah dalam belajar. Kesiapan ini mencakup hal-hal seperti kapasitas mental, pengalaman dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, perkembangan fisik dan kematangan, dorongan, dan persepsi, di antara hal-hal lain yang membantu orang untuk belajar. 

2.Prinsip Motivasi (Motivation)

Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari belajar untuk memprakarsarai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.

Motivasi dalam pembelajaran adalah dorongan internal atau eksternal yang mendorong seseorang untuk belajar dan meningkatkan pemahaman serta keterampilan, dan ini bisa berasal dari beberapa faktor, termasuk keinginan untuk mencapai tujuan pribadi atau profesional, minat terhadap subjek tertentu, dorongan orang lain seperti guru atau orang tua, atau penghargaan yang diperoleh dari pencapaian akademis. 

3.Prinsip Presepsi Dan Keaktifan

Menurut Thomas M. Riskdalam Zakiah Daradjat, "teaching is theguidance of learning experiences." Mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar.

siswa kreatif dalam merespons lingkungan mereka, mereka akan mendapatkan pengalaman. Seorang anak harus dapat berpikir secara metodis atau sesuai dengan tahapan tertentu untuk memecahkan masalah. Tentu saja, ketika seorang anak ingin menguasai suatu keterampilan, ia juga harus dapat menggunakan otot-ototnya untuk mencapainya.

4.Prinsip Tujuan

"Tujuan harus tergambar dengan jelas dalam pikiran dan diterima oleh pelajar selama proses pembelajaran". Tujuan adalah sasaran tertentu yang ingin dicapai oleh seseorang. Dalam pembelajaran, ide interaksi langsung sangatlah penting. Agar pembelajaran menjadi kegiatan belajar mengajar, baik guru maupun siswa harus terlibat secara aktif. Interaksi langsung secara fisik dan non-fisik termasuk dalam premis keterlibatan langsung ini. Agar siswa dapat menikmati proses pembelajaran, ide ini bertujuan untuk membuat mereka merasa penting dan berguna di dalam kelas.

5.Prinsip Perbedaan Individu.

"Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang". Tujuan pembelajaran yang paling ambisius dapat lebih mudah dicapai jika proses pengajaran mempertimbangkan perbedaan individu di antara para siswa. Kebutuhan setiap siswa tidak akan terpenuhi dengan pengajaran yang hanya mempertimbangkan satu tingkat target. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan kurikulum dan kegiatan belajar untuk setiap siswa, seorang guru harus mempertimbangkan latar belakang, emosi, motivasi, dan bakat mereka. 

6.Prinsip Transfer, Retensi Dan Tantangan

"Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru". Apa pun yang di pelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan di gunakan dalam situasi lain. Proses tersebut dikenal dengan proses transfer, lemanapun seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan bahan yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam situasi baru.

7.Prinsip Belajar Kognitif.

"Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan" Asosiasi antar elemen, pengembangan konsep, penyelesaian masalah, dan penemuan masalah adalah komponen pembelajaran kognitif, yang mengembangkan perilaku, cara berpikir, dan cara bernalar yang baru. Pembelajaran kognitif melibatkan proses mental seperti membayangkan dan menilai. Pembelajaran dapat berlangsung dengan kecepatan yang berbeda dan membutuhkan jenis kerja mental yang berbeda.

8.Prinsip Belajar Afektif.

"Proses pembelajaran afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru". Belajar efektif mencangkup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar afektif. Sesungguhnya proses belajar efektif meliputi dasar yang asli untuk merubah bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu. 

9.Prinsip Belajar Psikomotorik.

Pri (Placeholder3)nsip belajar psikomotorik individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikam aktivitas ragawinya. Belajar psikomotorik mengandung aspek mental dan fisik.

Prinsip Pengulangan, Balikan, Penguatan Dan Evaluasi.

Sesuai dengan gagasan psikologi daya, prinsip pembelajaran yang menyoroti pentingnya pengulangan bisa dibilang yang paling kuno. Sesuai dengan perspektif ini, pendidikan adalah proses pembentukan potensi manusia, yang meliputi kemampuan untuk memahami, merekam, mengingat, memvisualisasikan, mengalami, berpikir, dan berinteraksi dengan orang lain. Paparan yang berulang-ulang akan mengembangkan potensi-potensi ini.

B. Factor Yang Memengaruhi Belajar

Belajar adalah proses mendasar yang mengembangkan pengetahuan dan kepribadian manusia. Melalui pembelajaran, manusia dapat mencapai tujuan dan membuat perubahan dalam hidupnya yang bermanfaat bagi mereka. Belajar adalah proses dimana orang bekerja untuk mengubah keseluruhan perilaku mereka sebagai hasil dari interaksi mereka dengan lingkungan, semua tindakan mental dan psikis yang dilakukan oleh seseorang menghasilkan perubahan perilaku yang berbeda dari yang dialami sebelum dan sesudah belajar. 

Namun dalam belajar juga terdapat faktor faktor yang memengaruhi atau variabel dan kondisi yang berpengaru dalam menyebabkan suatu keadaan atau peristiwa dalam proses belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar, diantaranya :

1.Faktor Individual.

Ini mencangkup kognitif, motivasi dan minat, dan gaya belajar siswa. Setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda beda, dan faktor faktor ini dapat mempengaruhi seberapa efektif mereka belajar, dan faktor motivasi tersebut termasuk dukungan keluarga, kualitas pendidikan dan penghargaan yang diberikan. 

2.Faktor Lingkungan.

Lingkungan belajar baik dirumah ataupun di sekolah merupakan peran penting. Lingkungan yang nyaman, aman dam mendukung dapat meningkat kan proses pembelajaran, baik lingkungan sekolah atau pun lingkungan keluarga

3.Faktor Metode Pemebelajaran.

Metode pengajaran yang digunakan oleh guru atau instruksi juga mempengaruhi belajar. Pendekatan yang interaktif, relevan dan menarik cenderung lebih efektif daripada metode yang statis dan monoton.

4.Faktor Sosial dan Budaya.

Faktor faktor seperti interaksi sosial dengan teman sebay, dukungan keluarga, dan nilai nilai budaya juga berperan dalam pembelajaran. Budaya sekolah dan budaya masyarakat tempat individu belajar juga mempengaruhi proses pembelajaran.

Penjelasan tentang bagaimana elemen sosial dan budaya dapat memengaruhi pembelajaran dan motivasi siswa disediakan oleh perspektif yang dikenal sebagai faktor sosial dan budaya yang memengaruhi pembelajaran. Dukungan sosial dari teman sebaya dan guru, kebiasaan belajar, dan interaksi sosial, semuanya berdampak pada pembelajaran. Budaya juga mempengaruhi belajar melalui motivasi, persepsi dan pembelajaran siswa. Contohnya budaya yang mengutamakan kepatuhan dapat membuat siswa lebih patuh pada aturan dan tugas yang di berikan oleh guru, sementara budaya yang lebih individualustik dapat membuar siswa lebih mandiri dalam belajar.

5.Faktor Teknologi.

Teknologi telah menjadi bagian penting dari proses pembelajaran modern. Akses terhadap perangkat teknologi dan internet, serta penggunaan alat alat pembelajaran digital, dapat memengaruhi cara individu belajar dan mengakses informasi.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti komputer, internet, dan perangkat lunak e-learning, merupakan salah satu komponen teknologi yang mempengaruhi pembelajaran. Siswa dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien, memiliki akses yang lebih mudah ke informasi, dan membangun keterampilan digital mereka dengan menggunakan TIK. 

6.Faktor Psikologis.

Kondisi emosional dan kesejahteraan psikologis individu juga mempengaruhi kemampuan mereka dalam belajar. Stres, kecemasan dan masalah masalah lainnya dapat menghambat proses pembelajaran. 

7.Faktor Biologis.

Kapasitas seseorang untuk belajar juga dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel seperti tingkat energi, pola makan, dan kondisi fisik. Fungsi kognitif dapat terhambat oleh penyakit atau kurang tidur, Genetika, sistem saraf, serta bentuk dan fungsi otak adalah contoh elemen biologis dalam pembelajaran. Otak yang berada dalam kondisi yang baik dan bekerja dengan baik akan membuat belajar lebih mudah. Kapasitas seseorang untuk belajar dan memproses informasi juga dapat dipengaruhi oleh genetika. Selain itu, hormon dan neurotransmiter dalam sistem saraf terlibat dalam pengaturan suasana hati, motivasi, dan fokus-semuanya sangat penting untuk belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun