siswa kreatif dalam merespons lingkungan mereka, mereka akan mendapatkan pengalaman. Seorang anak harus dapat berpikir secara metodis atau sesuai dengan tahapan tertentu untuk memecahkan masalah. Tentu saja, ketika seorang anak ingin menguasai suatu keterampilan, ia juga harus dapat menggunakan otot-ototnya untuk mencapainya.
4.Prinsip Tujuan
"Tujuan harus tergambar dengan jelas dalam pikiran dan diterima oleh pelajar selama proses pembelajaran". Tujuan adalah sasaran tertentu yang ingin dicapai oleh seseorang. Dalam pembelajaran, ide interaksi langsung sangatlah penting. Agar pembelajaran menjadi kegiatan belajar mengajar, baik guru maupun siswa harus terlibat secara aktif. Interaksi langsung secara fisik dan non-fisik termasuk dalam premis keterlibatan langsung ini. Agar siswa dapat menikmati proses pembelajaran, ide ini bertujuan untuk membuat mereka merasa penting dan berguna di dalam kelas.
5.Prinsip Perbedaan Individu.
"Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang". Tujuan pembelajaran yang paling ambisius dapat lebih mudah dicapai jika proses pengajaran mempertimbangkan perbedaan individu di antara para siswa. Kebutuhan setiap siswa tidak akan terpenuhi dengan pengajaran yang hanya mempertimbangkan satu tingkat target. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan kurikulum dan kegiatan belajar untuk setiap siswa, seorang guru harus mempertimbangkan latar belakang, emosi, motivasi, dan bakat mereka.Â
6.Prinsip Transfer, Retensi Dan Tantangan
"Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru". Apa pun yang di pelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan di gunakan dalam situasi lain. Proses tersebut dikenal dengan proses transfer, lemanapun seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan bahan yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam situasi baru.
7.Prinsip Belajar Kognitif.
"Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau penemuan" Asosiasi antar elemen, pengembangan konsep, penyelesaian masalah, dan penemuan masalah adalah komponen pembelajaran kognitif, yang mengembangkan perilaku, cara berpikir, dan cara bernalar yang baru. Pembelajaran kognitif melibatkan proses mental seperti membayangkan dan menilai. Pembelajaran dapat berlangsung dengan kecepatan yang berbeda dan membutuhkan jenis kerja mental yang berbeda.
8.Prinsip Belajar Afektif.
"Proses pembelajaran afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru". Belajar efektif mencangkup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar afektif. Sesungguhnya proses belajar efektif meliputi dasar yang asli untuk merubah bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat dan sikap individu.Â