Mohon tunggu...
Nurma Razka Syafira Putri
Nurma Razka Syafira Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

luxurious things : time and healthy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paradigma Teoretis, Analisis Perbedaan dan Persamaan Antara Teori Realisme, Neorealisme, Liberalisme, Neoliberalisme dalam Hubungan Internasional

14 Oktober 2024   01:09 Diperbarui: 19 Oktober 2024   16:23 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Morgenthau, cakupan kekuasaan merupakan perihal apapun yang dapat membangun dan mempertahankan kekuasaan manusia atas manusia lainnya baik dari kekuasaan fisik hingga pikiran. 

Sedangkan Waltz mendefinisikan kekuasaan menjadi lebih sempit terkait kekuasaan hanya mencakup komponen seperti, populasi, kekayaan sumber daya, kekuatan militer, kapabilitas ekonomi, dan semacamnya. Waltz membatasi definisinya tentang kekuasaan sehingga lebih mudah untuk diukur. Dalam hal ini konsepsti Waltz memang terkesan sempit terkait kekuasaan.

Hal utama ketika membahas terkait teori ini adalah penekanan terhadap kebebasan individu, individu harus memiliki hak untuk dapat mengejar kepentingan mereka sendiri tanpa campur tangan berlebihan dari negara, sama halnya dengan neoliberalisme yang menekankan pada kebebasan individu dan free trade, namun neoliberalisme lebih berfokus pada penerapan prinsip pasar dalam skala yang lebih luas dan menghapus batas - batas perdagangan serta deregulasi sehingga pasar dapat beroperasi tanpa adanya hambatan. 

Kedua teori ini juga mempercayai jika campur tangan pemerintah yang berlebihan dapat mengganggu mekanisme pasar, karena itu intervensi dari pemerintah harus diminimalisir. Neoliberalisme juga percaya jika adanya privatisasi maka akan semakin baik kinerja ekonomi yang akan dihasilkan.

Analisis dari teori hubungan iinternasional realism, neo - realism, liberalism, neo - liberalism menawarkan sudut pandang yang berbeda namun dapat saling melengkapi untuk menganalisis suatu kasus didalam ranah internasional. Teori realism dan neo - realism berfokus ada sifat anarki terkait keharusan pada politik kekuasaan dan keamanan. Sedangkan teori liberalism dan neo - liberalism menggarisbawahi terkait potensi kerjasama, dan peran fungsional lembaga - lembaga internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun