Mohon tunggu...
Syafira Damayanti
Syafira Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Prodi KPI, Kelas International Program of Islamic Communication, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Palestina dan Toleransi Dalam Islam

10 Juli 2021   21:30 Diperbarui: 10 Juli 2021   21:52 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkenalkan saya Syafira Damayanti, mahasiswa semester 2 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas International Program of Islamic Communication tahun 2020, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Di dalam artikel ini, saya akan membahas tentang toleransi beragama yang bisa diambil dari adanya peristiwa gencatan senjata yang dilakukan tentara Israel terhadap Negara Palestina guna memenuhi tugas Ujian Capaian Pembelajaran mata kuliah Ulumul Qur'an dan Ulumul Hadits yang diampu oleh Bapak Denis Arifandi Pakih Sati, Lc. M.H.

Dalam Agama Islam, persaudaraan biasa disebut dengan istilah “ukhuwah”. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga hubungan persaudaraan atau hablumminannas. Seperti Firman Allah dalam QS. Al Hujurat ayat 10 :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ 

Innamal-mu`minụna ikhwatun fa aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha la'allakum tur-ḥamụn

“Sesungguhnya orang-orang muslim adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara mukmin kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat Rahmat.”

Disebutkan dalam Kitab Shahih Bukhari Muslim, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Dari Abu Musa dari Nabi SAW, Beliau bersabda: Sungguh (sebagian) mukmin kepada (sebagian) mukmin lainnya seperti bangunan, yang menguatkan sebagian dengan lainnya. Dan Beliau menyilangkan jari-jarinya” (HR Bukhari Muslim).

Berbicara tentang persaudaraan, maka tentu pembahasannya berkaitan dengan “Toleransi”. Kata “toleransi” sudah sangat akrab di telinga warga Indonesia, karena Indonesia merupakan negara yang terkenal memiliki berbagai macam suku, ras, budaya dan agama. Di Indonesia sendiri, setidaknya terdapat enam agama yang diakui secara Nasional, antara lain Islam, Kristen, Khatolik, Hindhu, Buddha, dan Konghucu.

Keanekaragaman tersebut ibarat dua mata pisau. Mengapa disebutkan demikian? Karena di satu sisi, hal tersebut dapat memberikan keuntungan namun di lain sisi dapat juga menyebabkan permusuhan. Tidak jarang diantara masyarakat Indonesia masih menganggap sebagian golongannya lebih baik dari sebagian yang lain. Disinilah peran toleransi sangat dibutuhkan.

Lalu apa yang dimaksud dengan toleransi ?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi berasal dari kata “toleran” yang artinya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Dari penjelasan tersebut, toleransi bisa juga dimaknai sebagai perasaan menghargai atau menghormati setiap tindakan yang dilakukan oleh orang lain.

Pengertian Toleransi menurut para ahli :

1. Tillman

Toleransi adalah sebuah sikap untuk saling menghargai melalui pengertian dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi adalah salah satu faktor terpenting terciptanya sebuah perdamaian.

2. Max Isaa Dimoni

Pengertian Toleransi adalah sikap untuk mengakui perdamaian dan tidak menyimpang dari norma-norma yang diakui dan berlaku.

3. Frederick Heiler

Sikap seseorang yang mengakui adanya pluralitas agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut. Ia menyatakan bahwa setiap pemeluk agama mempunyai hak untuk menerima perlakuan yang sama dari semua orang.

Toleransi sendiri terdapat beberapa jenisnya, diantaranya sebagai berikut :

1. Toleransi Budaya

Toleransi merupakan salah satu kunci untuk menciptakan hidup rukun satu sama lain.

2. Toleransi Berpolitik

Toleransi ini lebih mengarah pada bagaimana setiap orang dapat menghargai dan menghormati pendapat atau paham politik yang dimiliki oleh orang lain.

3. Toleransi Beragama

Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama yang ada dalam kehidupan.

Contoh konkrit tentang toleransi beragama yang terlihat akhir-akhir ini adalah ketika terjadinya peristiwa gencatan senjata yang dilakukan oleh tentara Zionis Israel terhadap Negara Palestina. Blokade yang dilakukan oleh tentara Israel sangatlah kejam dan mencekik. Pasukan Israel kembali menggempar Al-Aqsa dengan meluncurkan bom setiap harinya, dan berlangsung selama sebalas hari penuh. Palestina di luluhlantakkan oleh tentara Israel.

Israel mengungkapkan bahwa mereka hanya menyerang tentara Negara Palaestina yang disebut dengan Hamas, namun pada kenyataannya banyak penduduk sipil yang tidak bersalah menjadi korban penyerangan dari tentara Israel, terutama kaum perempuan dan anak-anak.

Terlalu banyak dentuman bom yang merobohkan bangunan rumah, rumah ibadah, maupun fasilitas umum. Belum lagi nyawa penduduk sipil yang tidak bersalah ikut terenggut. Hal tersebut tentunya menggugah rasa kemanusiaan rakyat dunia, termasuk Indonesia. Sekalipun Palestina adalah Negara dengan penduduk mayoritas beragama muslim, tidak menutup kemungkinan Negara-negara minoritas Islam ikut tergugah rasa kemanusiaannya dengan turut menyalurkan bantuan. Bahkan salah satu Negara Liberal Amerika masih terus menyuarakan dukungannya untuk Palestina. Berbagai dukungan maupun kecaman atas kekerasan yang dilakukan Israel terus disampaikan para pemimpin Negara.

Indonesia tentunya menjadi salah satu Negara yang memberikan dukungan penuh untuk Palestina. Melaului Kementerian Luar Negeri, Indonesia turut mengirimkan bantuan untuk pembangunan perekonomian Negara Palestina.

Selain Indonesia dan Amerika, Negara lain yang mendukung atas kebebasan Palestina dari Israel adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Yordania, China, Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Mesir, Turki, dan lain sebagainya.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Q.S Al-Mumtahanah ayat 8-9:

لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

اِنَّمَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ قَاتَلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَاَخْرَجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوْا عَلٰٓى اِخْرَاجِكُمْ اَنْ تَوَلَّوْهُمْۚ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ 

Artinya: "Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim."

Bisa disimpulkan bahwa perhatian yang ditunjukkan oleh negara-negara tersebut terhadap Palestina merupakah salah satu bentuk realisasi dari toleransi Beragama. Melihat kembali sejarah yang tercatat dalam Agama Islam, bahwa setelah Umar Bin Khattab berhasil menaklukkan Negara Palestina, yang mana pada saat itu Palestina masih merupakan Negara dengan keragaman agama, Beliau tetap memberikan toleransi yang luar biasa terhadap pemeluk agama lain, baik yang memeluk agama Yahudi maupun Nasrani tetap diperbolehkan untuk beribadah di Palestina dengan tenang.

Berkaca dari kisah tersebut, sifat toleransi memang sudah seharusnya dimiliki dan diterapkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tentu harus memiliki sifat toleran yang tinggi agar ketentraman dan kebebasan dalam beribadah tetap terjalin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun