Jika menginginkan hasil yang lebih baik, jangan terlalu memikirkan sasaran terlebih dahulu. Tetapi fokuslah pada sistem atau habit kita setiap harinya.
Yang kedua adalah kebiasaan membentuk identitas kita. Kita mungkin sering merasa sulit mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik lebih dari beberapa hari, bahkan dengan tekad yang kuat dan terkadang karena dorongan motivasi sesaat.Â
Kebiasaan seperti berolahraga, bermeditasi, menulis buku harian, dan memasak adalah sebuah kebiasaan yang mudah dan menyenangkan bila kita melakukannya selama sehari dua hari, tetapi berbeda jika kita melakukannya setiap harinya, pasti akan merasa jenuh.
Mengubah kebiasaan menjadi sulit karena kita berusaha mengubah sesuatu tetapi salah sasaran; dan kita berusaha mengubah kebiasaan dengan cara yang keliru. Dalam mengubah perilaku, terdapat 3 lapisan perubahan, perubahan hasil, perubahan proses, dan perubahan identitas.
Cara paling efektif untuk mengubah kebiasaan adalah berfokus bukan pada apa yang ingin dicapai, melainkan tipe/identitas apa yang kita inginkan.
Identitas muncul dari kebiasaan-kebiasaan kita. Setiap aksi yang kita lakukan sama seperti dukungan terhadap tipe/identitas yang kita inginkan. Kebiasaan mengantarkan kita pada akan menjadi sosok seperti apa kita nantinya.
Selanjutnya yang ketiga adalah membangun kebiasaan yang lebih baik dalam 4 langkah sederhana. (1) menjadikannya terlihat, (2) menjadikannya menarik, (3) menjadikannya mudah, (4) menjadikannya memuaskan.
Tujuan akhir kebiasaan adalah memecahkan masalah-masalah hidup dengan energi dan upaya sekecil mungkin. Dan Kebiasaan adalah perilaku yang telah diulang cukup sering sampai menjadi otomatis.
Dari part 1 ini, sudahkah kita menemukan kebiasaan-kebiasaan baik dan kebiasaan-kebiasaan buruk kita dan sudahkah berorientasi pada jati diri orang seperti apa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H