Mohon tunggu...
Syafiq Luqman
Syafiq Luqman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Part of your move

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Sejarah dan Pengaruh Besar Masjid Gedhe Kauman

7 November 2024   14:30 Diperbarui: 7 November 2024   14:38 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid Gedhe Kauman telah menjadi salah satu ikon pariwisata tertua yang ada di Yogyakarta. Dari tahun ke tahun peminat pengunjung Masjid Gedhe Kauman semakin bertambah, salah satu faktor yang memengaruhi banyaknya wisatawan adalah maraknya wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang berkunjung ke masjid ini untuk berfoto dan mengunggahnya ke akun media sosial, dampak positif dari pesatnya perkembangan teknologi digital saat ini terasa sehingga dapat mengundang lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke masjid ini.

Manfaat dari adanya Masjid Gedhe Kauman saat ini tidak hanya dirasakan oleh warga dan wisatawan muslim saja, melainkan warga dan wisatawan non muslim pun juga mendapatkan manfaatnya. 

Masjid Gedhe Kauman berhasil mengenalkan nilai-nilai islam lewat sejarah dan budaya kepada para wisatawan, khususnya bagi wisatawan asing. Sehingga tidak sedikit wisatawan non muslim yang datang dengan niat hanya untuk berkunjung kemudian memustuskan diri untuk masuk agama islam dan menjadi mualaf. Bahkan seiring berjalannya waktu, pihak masjid pun menyediakan penerjemah bagi wisatawan asing untuk memudahkan mereka yang ingin menjadi mualaf.

Faktor ekonomi masyarakat sekitar juga menjadi salah satu bagian yang terkena dampak positif dari ramainya Masjid Gedhe Kauman oleh wisatawan. Warga yang memiliki profesi sebagai UMKM bekerja sama dengan pihak masjid untuk memanfaatkan peluang ini. 

Walaupun dibatasi jumlah per harinya, masjid memberikan akses perizinan yang mudah bagi siapapun yang ingin berdagang di area halaman masjid hanya dengan menghimbau untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan tanpa dipungut biaya apapun, sehingga banyak sekali pedagang yang mengambil kesempatan untuk bisa berdagang di sana.

Akan tetapi, bertambahnya wisatawan Masjid Gedhe Kauman saat ini tidak berpengaruh terhadap jumlah pemasukan masjid dari infaq jamaah melainkan mengalami penurunan. 

Menurut Pak Prayudi seorang relawan Masjid Gedhe Kauman sejak tahun 2003, semenjak pandemi Covid-19 jumlah pemasukan infaq masjid mengalami penurunan, yang dimana sebelum pandemi Covid-19 infaq masjid bisa menyentuh di angka 20 juta lebih dalam sepekan, tetapi kini hanya di angka 12 juta sampai 13 juta dalam sepekan. Dalam analisisnya, perekonomian masyarakat saat ini masih menurun karena dampak dari pasca pandemi Covid-19.

Pak Prayudi pun berpesan kepada seluruh kalangan masyarakat, khususnya kepada jamaah maupun wisatawan Masjid Gedhe Kauman “lebih sering datang ke Masjid Gedhe Kauman baik itu untuk salat, mendengarkan kajian-kajian, ataupun hanya sekedar berkunjung saja, dan juga sebarkan di media sosial tentang masjid ini agar semakin banyak pengunjungnya dan kalau ada saran-saran silakan disampaikan”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun