Mohon tunggu...
Syafiq Akmal Raditya
Syafiq Akmal Raditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Saya suka membaca beberapa buku saat benar benar sedang luang.Selain itu,saya juga memiliki komitmen besar pada hal yang saya sukai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Agama di Masa Modern bagi Masyarakat Indonesia

14 Oktober 2024   15:30 Diperbarui: 14 Oktober 2024   15:33 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Walaupun begitu,agama masih dibutuhkan di zaman modern.Agama memiliki konsep yang bisa memuaskan beberapa manusia akan kebutuhan spiritual dan kognitifnya.Konsep tersebut adalah tujuan hidup.Manusia atheis ataupun agnostik yang tidak mempercayai agama takkan mengerti dan memahami tujuan hidup mereka di dunia.Hal tersebut disebabkan tidak adanya ketentuan khusus pada konsep yang mereka anut perihal tujuan hidup.Agama menjadi satu satunya ruang yang masih menyediakan tujuan hidup bagi manusia yang berkomitmen untuk mencari dan memperjuangkan tujuan hidupnya.

           Selain itu,moral dan spiritualitas menjadi pilar yang harus dipertahankan mati matian oleh manusia di zaman modern.Kehadiran ideologi ideologi modern,seperti Liberalisme dan Nasionalisme,telah memberikan dampak nyata bagi perubahan struktur social dan politik dalam Masyarakat.Perubahan ini telah menyebabkan banyak aspek kehidupan manusia bergeser kea rah yang lebih material dan duniawi sehingga ajaran ajaran spiritual mulai ditinggalkan.

          Walaupun terkesan ironis,perubahan kondisi kehidupan modern yang lebih materialistik membuat kebutuhan manusia akan aspek spiritual semakin meningkat.Kebutuhan spiritual tersebut hanya dapat dipenuhi oleh agama sehingga pada titik ini agama menjadi kebutuhan utama yang dapat mengimbangi aspek material di kehidupan modern.Bahkan,beberapa akademisi barat yang berpikiran terbuka secara terang terangan menyatakan bahwa konsep ketuhanan dan kitab suci menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk membentuk pribadi manusia yang bermoral dan berspiritual.(Setiawan, 2016)

          Fenomena pupusnya nilai agama telah menyita perhatian beberapa kelompok agama.Salah satunya adalah agama Islam.Para pemeluk dari agama tersebut menjadi pihak yang dengan keras menentang ketidakrelevanan agama di masa modern.Para tokoh Islam berpendapat bahwa agama seharusnya bisa dijadikan sebagai tolok ukur antara suatu perbuatan agar tidak berlebihan dan melewati batas dalam melakukan sesuatu.Selain itu,mereka juga menganggap bahwa agama sebagai perwakilan dari moral serta spiritual dan sains sebagai perwakilan dari peradaban modern bisa berjalan bersamaan tanpa menjatuhkan salah satunya apabila kedua belah pihak bisa saling menerima satu sama lain.(Padilah et al., 2023)

          Saya memiliki pengalaman yang berhubungan dengan relevansi agama di masa modern.Pengalaman sulit di masa pandemi yang menggerus keimanan saya sebagai umat beragama.Pada masa pandemi,saya memiliki banyak waktu luang yang bisa digunakan selama karantina mandiri.Beberapa habit dan hobi baru bermunculan bersamaan dengan banyaknya waktu luang yang tersedia.Salah satu hobi baru yang saya dapatkan adalah membaca buku.Buku menjadi teman yang tidak bisa dipisahkan selama pandemi karena ia memberikan apa yang belum pernah diberikan kepada saya sebelumnya.

          Salah satu pemberian buku yang menurut saya merupakan berkah sekaligus tantangan adalah cara berpikir skeptis dan empiris.Dengan pola piker baru yang saya dapatkan,saya mulai mempertanyakan banyak hal secara kritis dan skeptis,termasuk agama.Bagi saya,agama merupakan sebuah konsep yang unik karena ia dipenuhi dengan berbagai pro dan kontra serta diiringi debat tiada akhir dari awal perkembangannya hingga masa kini.Pola piker skeptis dan kritis yang saya terapkan membuat saya menjadi orang yang berusaha mencari tahu lebih dalam definisi agama dan manfaatnya bagi saya.

          Dengan dipengaruhi oleh pemikiran kritis dan beberapa buku yang objektif terhadap agama,saya terpengaruh oleh pemikiran bahwasannya agama hanyalah produk budaya semata yang diciptakan hanya untuk memuaskan rasa penasaran manusia di masa lampau.Pemikiran materialistik telah memasuki kepala saya dan memenuhi pikiran saya dengan keraguan terhadap esensi dan relevansi agama.Dengan pola piker yang cenderung atheistik,saya mulai menjalankan hidup tanpa memikirkan banyak hal tentang hukum dan peraturan agama yang merepotkan.Pada awalnya,kehidupan saya berjalan baik hingga mencapai di satu titik saat saya kehilangan tujuan saya untuk hidup ke depannya.Saya bertanya tanya apa yang semestinya saya lakukan untuk masa yang akan datang.t

          Pikiran pikiran overthink yang saya alami akhirnya membawa saya kepada sebuah buku karya Karen Armstrong yang berjudul The Lost Art of Scripture.Buku tersebut merubah pandangan saya mengenai relevansi agama di masa modern dengan perantara kitab suci.Dengan kitab suci sebagai inti topik pembahasan,buku tersebut sukse merubah persepsi saya tentang kebutuhan spiritual umat manusia.Kebutuhan moral dan spiritual manusia dapat dipenuhi dengan pendekatan diri kepada tuhan dengan perantara kitab suci.Buku tersebut juga menekankan pentingnya agama sebagai tolok ukur pengendalian perilaku manusia di masa lampau ataupun masa kini.

          Dengan perlahan,saya mulai memandang agama sebagai sebuah proses yang harus dinikmati.Agama diciptakan bukan untuk mempersulit kehidupan manusia,tetapi untuk mempermudahkannya.Pola pikir tersebut tertanam di dalam kepala saya lalu saya terapkan di kehidupan sehari hari.Hal itu membuat kehidupan saya lebih bahagia dan tenang,tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang.Dari kisah tersebut,saya dapat menyimpulkan bahwa agama tidak pernah salah dalam konsep dan ideologinya,tetapi bagaimana para pemeluknya melaksanakan ajaran agama dan berperilaku sesuai konsep moral dan spiritual yang dijunjung tinggi oleh suatu agama.

          Kesimpulannya,agama bisa dikatakan masih relevan di dunia modern.Hal tersebut disebabkan adanya kebutuhan akan spiritual pada manusia secara tidak sadar.Selain itu,manusia sebagai makhluk social secara tidak langsung membutuhkan konsep moral untuk menuntun mereka dalam bergaul dan bersosial di tengah tengah masyarakat.Kebutuhan lain manusia seperti tujuan hidup juga menjadi alasan utama kebutuhan agama masih relevan di masa modern dengan mengingat banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi.Penentangan terhadap pemikiran pemikiran radikal yang menolak relevansi agama juga menjadi bukti bahwa para pemeluk agama memiliki peran mereka dalam menjaga keseimbangan struktur sosial dan masyarakat menggunakan asas agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun