Mohon tunggu...
Syafiqah andryana
Syafiqah andryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sosial Emosional Itu?

21 September 2021   22:13 Diperbarui: 21 September 2021   22:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Takut adalah bentuk emosi yang menunjukkan adanya bahaya. Perasaan takut ditandai oleh fisiologis, seperti mata melebar, berhati-hati bergerak, badan gemetar, menangis, bersembunyi, melarikan diri atau berlindung di belakang punggung orang lain. Contohnya anak ingin imunisasi takut jarum suntik, anak akan menangis dan ketakutan.

4.Sedih

Perasaan yang sedih pada saat berpisah dari orang lainnya, terutama berpisah dengan orang-orang yang dicintanya. Contohnya anak yang masih belum bisa di tinggal sendiri di sekolah orang tua harus tetap disekolah dan menunggu anaknya pulang sekolah

Kita dapat merasakan emosi-emosi ini dengan kuat dan dapat diperlihatkan dalam berbagai tampilan fisik, misalnya merasa Bahagia maka kita dapat teratwa keras dan lepas atau jika merasa takut maka kita akan berteriak. 

Kita tidak perlu terkejut bila mendengar anak yang teriak dan marah di supermarket karena tidak mendapatkan mainan yang diinginkannya, tetapi kita harus kaget apabila mendengar orang dewasa yang melakukannya.

Emosi ini memang dipengaruhi oleh lingkungannya. 

Suatu lingkungan yang menolak dan melarang anggotanya tertawa hingga menggaggu orang lain. Di dalam keseharian kita juga terkadang memilih dalam mengekspresikan emosi agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Sikap sosial juga mengajari kita untuk memilih jenis emosi mana yang dapat ditunjukkan dan dibicarakan dan eosi mana yang tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun