Mohon tunggu...
Syafa Tasya Kamila Fitri
Syafa Tasya Kamila Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - INFJ-T

Currently working as an Announcer, and pursuing a Bachelor Degree in Psychology.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Edukatif untuk Anak Penderita Cerebral Palsy

26 Juli 2021   19:50 Diperbarui: 26 Juli 2021   20:05 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa permainan edukatif yang dapat dimainkan oleh anak-anak penderita Cerebral Palsy untuk melatih gerak pada motorik halus, yaitu:

  • Membaca Buku bersama Orangtua,
  • Papan Alur,
  • Puzzle Sederhana,
  • Permainan bentuk dan citra, rupa, wujud yang bervariasi,
  • Permainan Lego,
  • Permainan Slime,
  • Permainan Congklak,
  • Permainan Monopoli.

Efektivitas permainan edukatif untuk anak penderita Cerebral Palsy mampu membantu anak dalam mengurangi kecemasan, perubahan perilaku, perbaikan konsep diri, serta penyesuaian sosial yang lebih baik, sehingga anak-anak penderita Cerebral Palsy mampu melepaskan ketegangan dari emosi yang mereka pendam. Melalui permainan edukatif, anak-anak penderita Cerebral Palsy mendapatkan pengetahuan yang mendukung aspek perkembangan kognitif, afektif, serta psikomotor, yang mampu mendorong anak lebih aktif dalam melatih motorik halusnya dengan metode belajar dan bermain yang menyenangkan.

Serta pentingnya dukungan serta peran orangtua dan orang-orang disekitar anak-anak penderita Cerebral Parsy dalam berpartisipasi melakukan permainan edukatif dengan fasilitas yang memadai, mampu menunjang keefektifan anak-anak penderita Cerebral Palsy dalam melakukan permainan edukatif dan untuk menjalin hubungan yang baik dan lebih erat antara anak-anak penyandang Cerebral Palsy dengan orangtua dan orang-orang disekitarnya.

Referensi

FK UNAIR. (n.d.). Palsi serebral. Surabaya: Jawa Timur.

Handoyo, D.A., Liritantri, W., dkk. (2020). Penerapan konsep A.B.L.E. pada ruang terapi anak berkebutuhan khusus cerebral palsy. ARSITEKTURA: Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, 18(2), 315-326. Diakses dari https://jurnal.uns.ac.id/Arsitektura/article/view/43680

Khobir, A. (2009). Upaya mendidik anak melalui permainan edukatif. Forum Tarbiyah, 7(2), 196-208. Diakses dari http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/forumtarbiyah/article/view/262

Nabila, Z. (2017). “Difabel: mereka bagian dari hidup kita”. https://pijarpsikologi.org/?s=disabilitas Diakses pada 20 Juli 2021 pukul 01.23 WIB.

Pijar Psikologi. (2020). “Membaca buku bersama: alternatif kegiatan edukatif untuk orang tua dan anak selama pandemi”. https://pijarpsikologi.org/membaca-buku-bersama-alternatif-kegiatan-edukatif-untuk-orang-tua-dan-anak-selama-pandemi/ Diakses pada 20 Juli 2021 pukul 01.38 WIB

Pradipta, F.R. (2017). Motion development program for parents of child with cerebral palsy. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, 4(2), 160-164. Diakses dari http://journal2.um.ac.id/index.php/jppplb/article/view/1736

Pratiwi, P.C.P., Baroto, T.I. (2016). Desain mainan anak khusus penderita cerebral palsy dengan konsep menstimulus koordinasi gerak anak. JURNAL SAINS DAN SENI ITS, 5(2), 249-252. Diakses dari https://www.neliti.com/publications/133892/desain-mainan-anak-khusus-penderita-cerebral-palsy-dengan-konsep-menstimulus-koo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun