Apakah ada kaitanya etika dengan Jagat Gumulung? Tentu saja ada karena Jagat Gumulung adalah perpaduan dari kita sendiri dengan bagian tubuh kita atau bisa dibilang perpaduan antara jiwa dan fisik. Yang dari awal dilahirkan sampai akhir menutup mata memiliki etika yang harus di jalanin dan ditanam dalam moral.
Pada gambar di atas yang di ambil dari presentasi Bapak Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak dalam Sadulur Papat Lima Pancer berkaitan erat dengan Jagat Gumelar dan Jagat Gumelang .Seperti salah satu contoh yaitu ,Utara yang memiliki symbol hitam yang mempunyai sifat atau penyatuan di dunia dan dalam watak diri manusia adalah suka mengkritik orang lain begitupun seterusnya.
Menurut Bapak Apollo, Prof.Dr, M.Si.Ak yaitu “rangga warsita, (Serat Pramayoga), Dharma Manusia dengan Manusia, Manusia dengan Alam” dalam kalimat tersebut perciptanya penalaran yaitu manusia (Jagat Gumelang) dan alam (Jagat Gumelar) saling berkaitan seperti yang di kutip "rangga warsita, (Serat Pramayoga), Dharma manusia dengan manusia, manusia dengan alam yaitu, Menghidupkan, berkorban, memberi solusi, memberi, mengayomi, semangat , dan memperindah
Dalam keindahan yang disebutkan tadi terdapat kutipan dari Serat Wirid Hidayat Jati karya R Ng Ranggawarsit yaitu, Telos Hidup: Ngunduh Wohing Pakarti "Memayu Hayuning Bawana" memberi keindahan dunia, diinternalisasi dalam hidup kita . Lalu alam memliki tanggung jawab moral yaitu Momong berarti mengasuh yaitu alam mengasuh kita karena tanpa alam dimana kita hidup , lalu Momor berarti mendekat karena manusia mendekatkan diri kepada alam dan akan selalu bergantung padanya , dan yang terakhir Momot yaitu menerima atau menanggung karena alam menanggung apa yang manusia lakukan kepadanya.
Jadi sangat jelas kaitannya Jagat Gumelar dan Jagat Gumelang dengan Sadulur Papat Lima Pancer dan pada etika zaman sekarang dengan zaman Jawa Kuno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H