Orang Jawa juga dikenal dengan senjatanya yang memiliki arti berbeda dan bentuk yang unik. Salah satu senjata khas Jawa adalah keris. Keris merupakan pusaka yang sangat penting yang juga konon memiliki kesaktian. Keris tersebut dibuat oleh Mpu yang ditempa dan diisi dengan mantra. Salah satu keris yang melegenda adalah keris Mpu Gandring dalam cerita Ken Arok karena mampu menjadikannya penguasa kerajaan Singasari.
Beberapa tarian Jawa yang sangat digemari saat ini, seperti Sintren, Bedhaya, Kuda Lumping, dan Reog, berisi gerakan-gerakan yang anggun hingga cepat. Tarian ini biasanya dilakukan pada saat upacara adat atau acara lainnya seperti menerima tamu.
Alat musik tradisional Jawa adalah gamelan, semua musik Jawa tercipta dari bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh gamelan. Gamelan merupakan gabungan dari beberapa alat musik seperti gendang, gong, kenong, bonang, kempul, gambang, slenthem dan lain-lain. Gamelan digunakan oleh Wali Songo pada zaman dahulu untuk menyebarkan agama Islam.
Orang Jawa memiliki bahasa dan tulisan yang telah ada selama ratusan tahun. Java juga memiliki beberapa lapisan untuk komunikasi sehari-hari. Tingkatan itu adalah ngoko, bahasa yang agak kasar untuk orang yang lebih rendah derajatnya, kemudian krama madya yaitu bahasa Jawa untuk orang yang sederajat, dan krama inggil untuk orang yang lebih tua atau terpandang.
Bahasa Jawa memiliki 20 huruf yaitu ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ja, nya, ma, ga, ba, tha, nga. Intinya ada dua utusan yang setia satu sama lain, saling bertarung sama kuat dan mematikan.
Â
Â
- Budaya Jawa
Budaya Kejawen merupakan budaya yang cukup terkenal terkait dengan suku Jawa. Budaya Kejawen ini mengajarkan perpaduan adat, budaya, pandangan sosial, dan filosofi Jawa. Ajaran kejawen hampir mirip dengan agama yang mengajarkan spiritualitas Jawa kepada penciptanya.
Â
Â
Sebelum hindu dan budha masuk ke indonesia pada masa lampau, indonesia menurut para sejarahwan di catat telah memiliki keyakinan asli yaitu Animisme dan Dinamisme. Menurut Bernard H.K Vlekke misalnya, unsur-unsur agama indonesia sebelum kedatangan Hindu dan Budha ada dua. Pertama adanya keyakinan panteistik bahwa segala sesuatu dan segala makhluk hidup punya jiwa. Kedua adanya keyakinan keberadaan jiwa personal yang mendiami manusia seumur hidup. Sementara itu menurut Agus Aris Munandar, religi penduduk kepulauan nusantara masa prasejarah-proto sejarah adalah pemujaan terhadap arwah leluhur (ancestor wordship) yang berpangkal pada konsep primus interpares.
Â
Kajian tersebut ternyata sangat berbeda dengan kajian yang didasarkan pada riset filologis. Kajian riset ini pernah dilakukan oleh Prof.H.Kern dalam mencari objek, pekerjaan, dan adat istiadat yang dikenal orang melayu asli berdasar, perbendaharaan kata asli bahasa melayu dengfan menghapus semua istilah yang diimpor kemudian. Kajian sejarah dan arkeologis dalam mencari sistem religi asli penduduk kepulauan nusantara jika dibandingkan dengan kajian riset filologis, menjadi semacam hipotesa yang tidak memiliki landasan yang kuat.