Mohon tunggu...
Syaefudin Zuhri
Syaefudin Zuhri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Percaya pada pemilik semesta, semua akan berjalan dengan semestinya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puasa 8 dan 9 Dzulhijjah

27 Juli 2020   23:34 Diperbarui: 27 Juli 2020   23:45 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam bulan Dzulhijjah dianjurkan berpuasa pada tanggal delapan dan sembilan , puasa ini biyasa disebut dengan puasa tarwiyah pada tanggal delapan,sedangkan pada tanggal sembilan disebut dengan puasa arafah, Menurut Assayyid Abu Bakar bin Sato' di dalam kitabnya i'anatuththolibin bahwa puasa sunnah terbagi menjadi empat;

1) Puasa sunnah yang disunnahkan dua hari sekali atau yang dikenal dengan puasa dawud

2) Puasa sunnah yang disunnahkan pada setiap usbu' yaitu (senin dan kamis)

3) Puasa sunnah yang disunnahkan pada setiap bulan (ayyamul baid di tanggal 13,14,15 dan ayyamussud di tanggal 27,28,29 bulan Hijjriyah)

4) Puasa sunnah yang disunnahkan setiap tahun (puasa 6 hari di bulan syawal,puasa tasu'a dan asura,puasa di bulan rajab,puasa sya'ban dan puasa di hari arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Pada kesempatan ini penulis akan sedikit membedah tentang puasa di hari arafah dan tarwiyah, Puasa arafah dan tarwiyah termasuk golongan puasa yang disunnahkan setiap setahun sekali, Arafah adalah; Hari kesembilan di bulan Dzulhijjah sedangkan satu hari yang sebelumnya di sebut hari tarwiyah dan satu hari yang sesudahnya di sebut hari Nahar, kemudian tiga hari sesudah hari Nahar disebut hari tasyrik.

Imam Al Baihaki dan ulama-ulama yang berpendapat bahwa hari arafah adalah hari paling utama diantara hari yang ada dalam satu tahun, pendapat ini sangatlah beralasan , mengingat;

a) Di hari ini banyak sekali orang-orang yang dibebaskan oleh Allah dari api neraka, Nabi saw bersabda ;  

Artinya ; Tiada hari yang di hari itu  Allah memerdekakan hamba-hambanya  dari mereka yang lebih banyak di hari arafah

 b) Di hari ini rahmat Allah dan pengampunannya turun seperti yang disabdakan Nabi  hadits dibawah ini

'' Dari Abi Darda ra, Sesungguhnya Nabi saw bersabda ; di hari apapun setan tidak pernah kelihatan sangat kecil, sangat jauh, sangat hina, dan sangat marah melebihi di hari arafah, karena di hari itu setan melihat sendiri di turunkannya rahmat  dan diampunannya dosa-dosa besar''

c) Do'a di arafah ini lebih utama dibanding dengan do'a di hari-hari yang lain

Artinya; Imam syafi'i dan para sahabatnya berkata; Doa yang paling utama adalah Doa dihari arafah

d) Puasa di hari ini  dapat melebur dosa-dosa satu tahun yang sudah berlalu dan satu tahun  lagi yang belum berlalu,dosa-dosa tersebut tentu saj dosa-dosa kecil yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak adami, Adapun dosa-dosa besar maka tidak bisa lebur kecuali yang bersangkutan melakukan taubat yang benar (taubatan nasukha), begitu juga dosa-dosa yang bersangkutan  dengan hak-hak nya manusia  maka sangat tergantung kepada ridhonya, Kemudian jika yang bersangkutan  tidak punya dosa sama sekali, maka ia akan mendapatkan kebaikan-kebaikan  yang baru dari Allah, atau Allah akan menjaganya dari melakukan dosa-dosa baru (Ibanatul ahkam ,juz 2,hal;415)

Keterangan di atas sangatlah menggembirakan kepada mereka yang mau melakukan puasa di hari arafah,karena hanya berpuasa satu hari saja dosa-dosanya  yang diperbuat selama dua tahun menjadi lebur.

Namun rasanya kurang sempurna jika mereka tidak berpuasa juga pada hari tarwiyah yaitu 8 hari sebelumnya (tanggal 1-9 dzulhijjah), Sehingga puasa mereka  menjadi 9 hari, karena ada hadits shohih  yang menuturkan bahwa keutamaan 10 hari yang pertama di bulan dzulhijjah itu melebihi keutamaan 10 hari yang terahir di bulan ramadhan , haditsnya ialah

''Rasullah saw bersabda; Tiada hari yang lebih dicintai oleh Allah untuk ditempati ibadah di banding sepuluh hari yang pertama di bulan dzulhijjah , puasa setiap harinya dapat menyamai puasa satu tahun ,dan menghidupi setiap malamnya sama dengan menghidupi  lailatul qodar''   

Namun Al Kurdi berkata; menurut pendapat yang lebih kuat 10 hari terahir dari bulan ramadhan tetap lebih utama dari 10 hari yang pertama di bulan dzulhijjah ,yang selain hari arafah nya ( i'anathuththolibin ,juz 2,hal;266).

Imam Syafi'i dan para ashabnya berkata; Di sunnahkannya puasa hari arafah dalah bagi selain para jamaah haji yang tengah berwukuf di arafah ,Adapun bagi mereka yang sedang berwukuf maka puasa hari arafah hukumnya makruh (Al Majmu',juz 2,hal;380) .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun