yah pengurangan merupakan kunci dari pengapusan dosa manusai terhadap bumi. mengapa demikian? Kita tidak dapat membendung kemajuan zaman ini, kita tidak dapat menolaknya, kita tidak dapat mengusirnya, dan kita tidak dapat acuh tak acuh kepadanya. mereka merupakan anugrah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, anugrah kepada kita untuk memanfaatkanya sebaik mungkin. Kita tidak dapat pungkiri hal tersebut. Maka dari itu pengurangan perlu dilakukan.
kurangi mengendarai kendaraan, jika dekat baiknya kita berjalan kaki
kurangi menyalakan lampu, matikan jika terang, dan hidupkan jika gelap.
Begitulah cara-cara sederhana kita sebagai manusia untuk menebus dosa terhadap bumi. Memintah maaflah kepadanya, dengan cara menyayanginya dengan menjaganya. Bumi sudah terlalu berat untuk menanggung ulah kita semuah. saatnya kita membayar ulah kita dengan berbuat baik padanya. cukup dimulai dari niat kemudian menjadi sikap dan berakhir menjadi tindakan nyata untuk menyelamatkan bumi.
konsep sustainable living merupakan konsep yang sangat menarik untuk kitab terapkan. Konsep yang mengajarkan kita untuk hiduo bukan sekedar hidup hari ini. hidup dimana kita dapat melihat cucu, cicit kita hidup dengan senyuman menghirup udara segar. hidup dengan suasana yang asri. "Menyelam sambil minum air" mungkin dapat menggambarkan konsep ini. kita melakukan 2 kegiatan sekaligus dalam 1 waktu. Semisal, kita ingin mengurang penggunaan kendaraan. Dengan berjalan kaki kita telah melakukan kegiatan melunasi hutang kepada bumi, sekaligus kita berolahrga, dimana kita akan melunasi hutang kita terhadap diri sendiri. Melakukan kegiatan menghemat dihari ini membuat hari esok akan menjadi lebih baik. satu tindakan kita akan merubah bumi.
Tidak ada yang dapat menjadi pengganti untuk melunasi hutang kita terhadap bumi. Masing-masing memiliki tanggung jawab secara moral untuk melunasinya sendiri. jangan biarkan bumi kita menderita lebih dari ini. kesadaran kita perlu menjadi stimulus dalam melakukannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H