Mohon tunggu...
Alamsyah Mustapa
Alamsyah Mustapa Mohon Tunggu... Relawan - Seorang Anak Muda Yang Belajar Menuliskan Ide-idenya

Sang Kolektor Kertas Usang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sehari di Pulau Badi dengan Seribu Kenangan

24 Maret 2016   23:28 Diperbarui: 24 Maret 2016   23:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="keindahan pulau badi"][/caption]

Pulau-pulau kecil yang terlihat olehmu, dipersatukan semuanya oleh laut. Setiap pulau beda, namun keberadaan mereka karena laut yang satu dan sama.”

― Anand Krishna

Setelah sekian lama hilang dari peredaran kompasiana, kini saatnya kembali untuk mengisi ruang-ruang kosong di akun ini yang mulai dihinggapi sarang laba-laba. (Jiah Perezz)

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman seru mengunjungi sebuah pulau yang letaknya dekat dengan kota Makassar. Iya namanya Pulau Badi, yang masuk kedalam wilayah administratif kabupaten Pangkajene Kepualauan (Pangkep). Teman-teman pasti udah pada tahu kan kabupaten Pangkep itu masuk provinsi mana? Yuhuu. Provinsi Sulawesi Selatan. But well, saya gak bakalan mengulik tentang ilmu geografi teman-teman kok.

Kalau dari Makassar ke pulau badi itu bisa ditempuh selama dua hingga dua setengah jam, tergantung dari cuacanya hari itu. Oo iya, transportasi kesana pastinya menggunakan perahu yang berukuran kecil tapi gak kecil-kecil amat yang bisa muat hingga dua puluhan penumpang.

[caption caption="Pelabuhan Paotere"]

[/caption]

Pelabuhan Paotere adalah pelabuhan tempat berlabuhnya kapal-kapal rakyat. Baik ke Pulau Badi maupun beberapa pulau lainnya termasuk pulau-pulau di kepulauan Nusa tenggara.

Menggunakan kapal penumpang ini hanya butuh biaya sekitar 30.000 an saja, jadi kalau buat pulang pergi sekitar 60.000/per orang. Jadi lumayan murah buat yang berkantong tipis atau lagi ngirit.

Jam keberangkatan biasanya jam 12 siang, karena kapalnya akan menunggu penumpang lainnya hingga penuh. Tapi sarannya sih, ada di pelabuhan Paotere sebelum jam 10 pagi saja, biar bisa jalan-jalan dulu sekitaran pelabuhan. Ada banyak tempat buat mengabadikan foto atau sekedar berwisata kuliner khas Makassar.

Sesampainya di Pulau Badi, Teman-teman akan disuguhi masyarakat yang ramah. Jangan takut untuk tidak mendapatkan tempat nginap, kalau misalnya tidak membawa alat camping seperti kami. Ada banyak rumah warga yang siap untuk ditempati nginap kok. Bahkan dengan senang hati mereka akan menyuguhkan sajian terbaiknya selama kalian menginap di rumahnya. Yang penting kalian mengerti aja yah, masyarakat pulau itu juga butuh hidup jadi walaupun mereka tidak menetapkan tarif buat nginap kalian harus mengerti. Yah, paling mahal itu 200 ribuan lah kalau kalian berlima.

[caption caption="Seafood khas Masyarakat Lokal"]

[/caption]

Jangan lupa untuk mengabadikan setiap sudut pulau ini. Ada banyak spot untuk kalian menikmati pemandangan yang Indah. Seperti yang saya katakana tadi kalau masyarakatnya ramah. Setiap penduduk akan cepat akrab dengan pengunjung baru bahkan anak-anak pulau pun demikian. Saya sangat  senang bisa berbagi ilmu kepada mereka walaupun itu diselingi dengan candaan dan permainan.

[caption caption="kebahagiaan bersama anak-anak pulau"]

[/caption]

Disaat malam hari teman-teman bisa berkumpul dengan warga lokal hingga bersenda gurau sambil bermain gitar, sembari diiringi hembusan angin malam. Panorama langit merah akan kita lihat dari sisi timur pulau ini. iya  langit kota Makassar memberikan warna tersendiri untuk malam pulau ini.

[caption caption="Keindahan Pulau Badi"]

[/caption]

Oo iya, saya hanya menginap semalam aja di Pulau ini, jadi belum sempat menjajal keindahan bawah lautnya yang katanya Indah. Kemarin teman penumpang di kapal ada yang membawa alat snorkeling, pengen juga tapi belum bisa pakai alat yang kayak gituan.

Kalau mau balik ke kota Makassar, sebaiknya pagi-pagi yah. Karena kapal hanya sekali sehari pulang-pergi Makassar. Jadi kalau ketinggalan kapal dihari ini, harus menunggu besok pagi lagi. Kapalnya jam 7 pagi udah berangkat jadi harus cepat bangun paginya.

Oke sekian dulu sharing tentang Pulau Badinya, semoga kedepannya bisa konsisten ngisi blog ini lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun