Yvonne Ridley adalah seorang muallaf berkebangsaan Inggris yang lahir pada tanggal 23 April 1958. Ia terkenal karena penangkapannya oleh Taliban pada tahun 2001 yang  membuatnya memutuskan menjadi seorang muslim.Â
Yvonne merupakan seorang jurnalis yang juga menjadi ketua dewan nasional Partai Penghormatan.Â
Disamping itu, dia juga seorang kritikus keras zionisme, pendukung vokal Palestina, Iraq, Afghanistan, Kashmir, Chechnya, Xinjiang dan Uzbekistan serta seorang aktivis islam, karena itu ia mendapat julukan "sesuatu seperti selebriti di dunia islam" olah seorang jurnalis bernama Rachel Cooke dan pada tahun 2008 Islam Online memilihnya sebagai "Wanita paling dikenal di dunia islam".
 Pada tanggal 26 September 2001 Yvonne secara tidak sengaja memasuki Taliban saat bekerja untuk Sunday Express. Ia mengikuti reporter BBC John Simpson yang berhasil melintasi perbatasan secara anonim setelah visa masuknya ditolak.
Yvonne menyamar selama 2 hari dengan menggunakan Burqa, namun penyamarannya terbongkar ketika keledai yang dia tunggangi dialihkan dan kameranya terlihat oleh seorang tentara Taliban. Yvonne dituduh sebagai mata-mata karena memasuki Afghanistan secara ilegal dan ia pun ditahan selama 11 hari sejak tanggal 28 September 2001.Â
 Selama dalam tahanan Taliban, Yvonne dibuat kagum dengan kesopanan mereka. Ia diperlakukan dengan hormat bahkan semua laki-laki yang menemuinya menurunkan pandangan mereka kepadanya. Awalnya dia berpikir bahwa hal tersebut karena ia akan dijatuhi hukuman mati namun baru kemudian dia menyadari bahwa hal tersebut karena mereka menghormatinya.Â
Suatu hari seorang pemimpin spiritual Taliban menemuinya dan bertanya kepadanya tentang pendapatnya terhadap islam serta  keinginan Yvonne untuk memeluk islam. Namun Yvonne berhasil menghindari topik agama di negara yang terkenal dengan perang saudaranya tersebut dengan baik.Â
Saat itu dia mengaku sangat ketakutan dan berfikir bahwa jika ia salah bicara ia mungkin akan dilempari batu sampai meninggal.Â
 Namun menurutnya ulama tersebut tidak memaksanya bahkan memahami keadaannya yang masih dalam tahanan dan mulai saat itu dia berjanji untuk mempelajari agama islam setelah dia dibebaskan. Akhirnya ia dibebaskan oleh pemimpin spiritual Taliban, Mullah Omar atas dasar kemanusiaan dan tanpa cedera sama sekali.Â
Sesuai dengan janjinya, yvonne mulai mempelajari agama islam dan ia terkejut menemukan dalam Al-Qur'an menjelaskan bahwa wanita sama dalam hal spiritualitas, nilai, dan pendidikan. Ia menyatakan bahwa apa yang orang lupa adalah bahwa Islam itu sempurna; namun tidak dengan orang nya.Â
Setelah mendalami islam, mendapat berbagai dukungan dari saudara muslimnya serta meminta nasehat dari beberapa akademisi Islam terkemuka diantaranya adalah Zaki Badawi, Yvonne memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat Syahadat pada pertengahan tahun 2003.
 Tentu pada saat itu banyak yang menentangnya bahkan menduganya telah dicuci otak oleh Taliban, namun ia mengungkapkan bahwa pada kenyataannya banyak perempuan muslim yang berpendidikan dan cerdas bahkan menyadari peran politik. Â
Yvonne memutuskan untuk membagikan pengalaman dan pandangannya tentang islam untuk mencegah kesalahpahaman baik dalam bukunya "In the Hands of the Taliban" maupun dalam berbagai wawancara yang dihadirinya.Â
Referensi :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Yvonne_Ridley.Â
https://m.republika.co.id/amp/qgwn40366.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H