Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dewi Drupadi yang Kontroversial

22 September 2024   20:11 Diperbarui: 22 September 2024   20:15 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup sulit bagi mereka untuk mencapai kata sepakat demi menjaga dawuh dari ibunda. Bila menggunakan istilah zaman sekarang, seorang laki-laki memperistri dua orang perempuan atau lebih satu disebut poligami, seorang perempuan yang bersuami lima orang laki-laki disebut poliandri.

Akhirnya Raden Arjuna mengusulkan, bahwa Yudistira saja sebagai anak sulung yang memperistri putri itu. Tentu saja dia menolak. Namun, atas desakan Bima maupun kedua adik kembar, Nakula dan Sadewa, akhirnya dia setuju menikahi Drupadi.

Namun berita bahwa hadiah lomba memanah itu diserahkan kepada mereka berlima sudah kadung tersebar oleh saudara-saudara mereka di istana kerajaan. Berita hoax ini disebarkan dan dibuat bahan candaan oleh Duryudana dan adik-adiknya. Meskipun mereka bersama-sama tinggal di istana kerajaan, perseteruan antara Yudistira dan Duryudana beserta adik-adik keduanya kerap kali terjadi.

Tancep Kayon

Raden Karna dengan Yudistira, Bima, dan Arjuna adalah saudara kandung lahir dari ibu yang sama, yaitu ibu Kunti. Ayah mereka adalah Prabu Pandu raja kerajaan Astina, namun oleh suatu sebab, beliau meninggal saat masih menjabat sebagai raja. Raja pun digantikan oleh kakaknya seorang tuna netra yakni Prabu Drestarastra dan mempunyai putra Duryudana dengan 99 orang adik-adiknya.

Raden Karna setia kepada Duryudana dan merasa hutang budi karena selalu dibela olehnya. Sementara Duryudana sering memanfaatkan Raden Karna untuk mengalahkan Yudistira dan adik-adiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun