275 = 2x(10x10) + 7x(10) + 5x(1), atau
275 = 2x(10 pangkat 2) + 7x(10 pangkat 1) + 5x(10 pangkat 0), atau
275 = 200 + 70 + 5 = 275
(Pada platform ini tidak mengizinkan penulisan angka di atas atau di bawah huruf; supercript atau subscript).
Contoh angka lain dengan bilangan pangkat tertinggi 4, misalnya:
30451 = 3x(10x10x10x10 ) + 0x(10x10x10) + 4x(10x10) + 5x(10) + 1x(1)
30451 = 30000 + 0 + 400 + 5 + 1 = 30451
Nampak bahwa sebuah angka ditunjukkan oleh urutan dari pangkat 10 dari posisinya, mulai paling kanan adalah: 1, 10, 100, 1000, 10000, 100000, dan seterusnya.
Sistem Bilangan Biner
Dengan menggunakan pola yang sama dengan sistem bilangan desimal, dapat dibuat berbagai sistem bilangan yang lain. Sebuah sistem bilangan dibedakan hanya oleh bilangan dasar dan banyaknya simbol dasar sebanyak bilangan dasar, misalnya sistem bilangan oktal dengan bilangan dasar 8, dan 8 buah simbol dasar, yakni: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Contoh lain adalah sistem bilangan heksadesimal merupakan sistem bilangan dengan bilangan dasar 16, dan dengan demikian menggunakan sebanyak 16 simbol dasar, yakni: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Salah satu sistem bilangan yang sangat terkenal dan diterapkan di dalam ilmu komputer yaitu sistem bilangan biner. Sistem bilangan biner menggunakan bilangan dasar 2 dan hanya memiliki 2 buah simbol, yaitu 0 dan 1. Di dalam aplikasinya, simbol 0 dan 1 dapat dinyatakan ke dalam berbagai keadaan di dalam peralatan komputer, misalnya 0 sebagai keadaan tidak arus, sedang 1 sebagai ada arus, atau keadaan 0 bila kuat arus pada antara -3 sampai dengan 3 volt, dan 1 bila kuat arus kurang dari -3 volt atau lebih dari 3 volt, dan sebagainya.
Contoh angka di dalam sistem bilangan biner atau bilangan dasar 2: