Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bedakah Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan?

4 Agustus 2024   08:25 Diperbarui: 4 Agustus 2024   08:30 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana seorang murid bisa mencari akar dari persamaan kuadrat matematika, atau seorang ekonom bisa membuat prediksi tingkat inflasi tahun depan, sebab yang bersangkutan mungkin pernah belajar bagaimana urutan langkah atau teknik penyelesaiannya, Ini merupakan contoh dari pengetahuan eksplisit, di mana pengetahuan ini bisa dijelaskan dengan berbagai narasi, formula, gambar, atau penjelasan yang lain.

Berikut ini adalah penjelasan secara singkat masing-masing pengetahuan:

  • Pengetahuan eksplisit: Pengetahuan eksplisit mudah diajarkan karena dapat disajikan dan dijelaskan menggunakan media sehingga relatif mudah dimengerti orang lain. Pengetahuan sejarah yang penuh dengan berbagai peristiwa masa lampau, bisa dituliskan dalam berbagai narasi, baik secara kronologis, tematik, atau dengan berbagai penggambaran visual yang lain.
  • Pengetahuan implisit: Pengetahuan implisit merupakan pengetahuan yang bisa diteruskan menjadi suatu keterampilan atau bentuk keluaran lain secara nyata. Bagaimana cara memasak jenis makanan tertentu, berbagai teknik dalam rekayasa maupun seni sekalipun, dapat dituliskan dalam bentuk narasi. Seseorang dapat membaca dan berusaha mengerti apa yang dimaksud, selanjutnya untuk dipraktikkan sehingga menghasilkan sesuatu seperti yang dimaksudkan. Pengetahuan demikian merupakan contoh dari pengetahuan implisit.
  • Pengetahuan tacit: Sebaliknya pengetahuan seseorang mengenai melukis yang baik atau menyanyi dengan suara merdu, merupakan suatu hal yang sulit apabila hendak disampaikan kepada orang. Cukup sulit memberikan narasi kepada orang lain bagaimana menyanyi dengan suara merdu disertai vokal yang jelas. Meskipun ada beberapa teknik yang bisa diajarkan, tetapi pengetahuan ini tetap saja masih menyisakan banyak hal yang tidak bisa disampaikan dengan mudah, kecuali dengan metode seperti misalnya pelatihan (coaching). Ini adalah contoh dari jenis pengetahuan tacit.

Pengalaman adalah faktor sangat penting dalam mengakuisisi dan mengumpulkan jenis pengetahuan tacit.

Ilmu Pengetahuan

Kata Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu ‘ilm. Di dalam bahasa sehari-hari penggunaan kata ilmu kadang merujuk pada pengetahuan atau ilmu pengetahuan. Sedangkan kata “Ilmu Pengetahuan” dengan kata padanan “Sains” merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris “Science.”

Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan teori-teori yang sudah diuji secara hati-hati untuk menjelaskan pola keteraturan maupun ketidakteraturan dari fenomena-fenomena yang dipelajari. Fenomena dimaksud terjadi pada alam, masyarakat, maupun di dalam pikiran. Di dalamnya mengandung berbagai objek, konsep, kategori-kategori, kebenaran yang diuji secara sistematis, objektif, rasional, dan empiris.

Sebagai contoh dalam Ilmu Fisika, dijelaskan bahwa zat disusun oleh atom-atom, sedangkan atom mempunyai struktur tersendiri apabila disederhanakan terdiri dari inti dan sekumpulan elektron yang mengorbit di sekeliling inti atom. Pernyataan ini adalah sebuah teori yang sudah diuji oleh banyak ahli sehingga dianggap sebagai suatu kebenaran.

Semua Ilmu Pengetahuan harus mampu mendefinisikan aspek-aspek Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi, dengan penjelasan singkat sebagai berikut:

  • Ontologi: Pada aspek Ontologi harus mendefinisikan sumber dan batas dari mana datangnya dan berbagai definisi fakta di dalam ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
  • Epistemologi: Berbagai hukum dan teori serta mekanisme yang berlaku di dalamnya harus menjadi bagian di ilmu pengetahuan  yang merupakan aspek Epistemologi.
  • Aksiologi: Sedangkan nilai dan kemanfaatan dari ilmu pengetahuan bagi kemaslahatan hidup manusia harus pula digali sebagai aspek Aksiologi.

Sebagai contoh, Ilmu Komputer dimulai dari cara atau sistem mengodekan informasi oleh mesin, bagaimana mesin menyimpan dan membaca kembali serta menerjemahkan tata cara pengodean adalah sumber utama sekaligus batasan aspek Ontologi. Namun sistem pengodean juga berkembang, apabila sekarang berbasis pada bit (0 dan 1), sistem komputer kuantum mendefinisikan dengan qubit (0, 1, dan superposisi 0 1). Epistemologi mencakup berbagai hukum dan teori, misalnya jarak Hamming, operasi aritmetika dan logika bit, dan sebagainya. Pemrosesan pada ranah bit ternyata sanggup memberi sumbangan untuk diaplikasi kepada berbagai aspek komputasi sehingga menjadi lebih cepat dan efisien merupakan salah satu aspek Aksiologi dari Ilmu Komputer.

Kebenaran ilmu pengetahuan dapat diuji melalui 3 pendekatan kebenaran, yaitu:

  • Korespondensi: Kebenaran korespondensi adalah kesesuaian antara makna yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan itu sendiri.
  • Koherensi: Kebenaran koherensi dicapai apabila terjadi kesesuaian penyataan dengan pernyataan-pernyataan lain yang telah diterima sebelumnya.
  • Pragmatis: Kebenaran pragmatis merupakan kebenaran atas kemanfaatan bagi manusia, dan apabila dirasa tidak bermanfaat maka dianggap tidak memenuhi kebenaran lagi.

Metode Ilmiah

Untuk mengumpulkan pengetahuan menjadi bagian dari sebuah ilmu pengetahuan, dibutuhkan alat yang sesuai. Alat ini disebut Metode Ilmiah, yang merupakan proses terdiri dari beberapa langkah baku untuk mendapatkan pengetahuan. Meskipun sudah dikenalkan mulai zaman Aritoteles, namun metode ini baru mulai diterapkan dengan baik sejak abad 17.

Karakteristik dari metode ilmiah dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:  

  • Bersifat kritis dan analitis: Metode ilmiah bersifat kritis untuk menjawab bahkan mempertanyakan pengetahuan tertentu dan mampu menguraikan masalah dengan jelas, baik berupa definisi maupun keterkaitan antar bagian-bagian penyusunnya.
  • Logis: Pemahaman atas objek dan data harus dilakukan dengan penalaran dan hubungan antar penalaran yang benar sehingga sampai kepada kesimpulan yang sah.
  • Objektif: Secara objektif metode ilmiah berfokus kepada masalah sesuai dengan fakta berdasarkan penerapan metode kebenaran secara ketat. Dengan demikian hasil kesimpulan bisa diterima oleh banyak orang.
  • Konseptual: Secara konsep penerapan metode ilmiah harus didukung sekumpulan teori yang kuat sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
  • Empiris: Kebenaran fakta dan bukti nyata harus disajikan baik sebagai pendukung utama untuk dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan secara sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun