Mohon tunggu...
Wisnu Pitara
Wisnu Pitara Mohon Tunggu... Guru - Sekadar membaca saja

Sekadar berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Itu Rahmatan Lil'Alamin

14 September 2020   15:51 Diperbarui: 14 September 2020   15:57 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teks atau lafaz Al Qur'an sendiri keluar dari mulut rasulullah, dan selanjutnya beliau menyuruh dicatat oleh para orang-orang dekatnya yang dikenal sebagai para penulis Al Qur'an, pada berbagai media yang ada waktu itu untuk mencatat. 

Pemberian wahyu Allah ini tidak sekaligus, tetapi secara berangsur-angsur dan banyak di antaranya ada sabab-musababnya (asbabun nuzul) berkaitan dengan peristiwa yang sedang terjadi pada saat itu. 

Tidak semua omongan Muhammad adalah lafaz kitab, namun demikian Muhammad sendiri yang menetapkan mana yang merupakan lafaz Al Qur'an, dan mana-mana yang bukan. Ada banyak penjelasan tersendiri tentang proses ini, yang membuat masalah ini sudah tidak perlu lagi diperdebatkan.

Meskipun Al Qur'an mengisahkan bagaimana nabi Musa mengalahkan para penyihir dan membelah laut dengan tongkatnya, tetapi Al Qur'an tidak mengajarkan kapada manusia bagaimana seseorang bisa menggunakan tongkatnya untuk hal yang sama seperti telah dilakukan oleh Musa. 

Demikian juga ada kisah nabi Isa yang mampu menyembuhkan orang sakit kusta, tetapi Al Qur'an tidak mengajarkan bagaimana itu bisa dilakukan. Contoh-contoh peristiwa langka dan bisa terjadi itu disebut mukjizat. 

Sesungguhnya  Al Qur'an merupakan mukjizat itu sendiri, meskipun  tidak berupa atau berbentuk fenomena-fenomena langka seperti dikisahkan di dalamnya. Bahwa di dalam penciptaan manusia itu adalah mukjizat. 

Meski bagi manusia, kelahiran dan perkembangan manusia sudah merupakan hal biasa dan lumrah saja, tetapi tetap saja manusia tidak bisa melakukannya. Tidak ada orang atau makhluk, selain hanya Allah yang sanggup mencipta manusia. 

Bahkan bagaimana di dalam penciptaan seekor nyamuk atau lalat, makhluk-makhluk ini sangat dikenal sehari-hari dan dianggap remeh bagi manusia, Yang Maha Pencipta menantang manusia sekiranya manusia bisa membuatnya. 

Bagaimana keberaturan alam semesta yang sudah berlangsung selama kurun waktu yang sangat panjang juga ditunjukkan di dalam beberapa ayat sebagai bukti kekuasaan-Nya. 

Itulah contoh-contoh mukjizat yang ditunjukkan oleh Al Qur'an dan terjadi sehari-hari di sekitar kita, dan bukan hanya peristiwa langka yang jarang terjadi. Justru kejadian intu terjadi setiap hari di sekitar kita, dan semua orang mempunyai kesempatan untuk menyaksikannya sendiri.

Kalaupun Al Qur'an mengisahkan bahwa nabi Sulaiman mampu menaklukkan angin, di dalamnya tidak terdapat teknik bagaimana cara beliau melakukannya. Di dalam beberapa ayat hanya disinggung bahwa Allah yang menundukkan lautan dan angin, serta telah mengizinkan bagi manusia untuk mengarunginya (QS Al-Jatsiyah 12, Ar Rahman 24, Al Baqarah 164). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun