Mohon tunggu...
Swara Adla Zuhra
Swara Adla Zuhra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (QS: Al Baqarah 216)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 42: Edukasi Ibu untuk Meningkatkan Kesehatan Keluarga melalui Vaksinasi dan Budaya Sadar Obat

30 Agustus 2021   20:40 Diperbarui: 30 Agustus 2021   21:31 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang memadukan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dari berbagai bidang baik bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. 

Adanya kegiatan KKN bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pembangunan masyarakat. 

Kegiatan dan pengelolaan KKN diharapkan agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar serta dapat melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkrit.

KKN yang diselenggarakan perguruan tinggi biasanya akan menyebarkan mahasiswa dalam bentuk kelompok ke beberapa desa maupun wilayah yang masih perlu dikembangkan. Namun, karena pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai sampai saat ini, Universitas Jember melaksanakan kegiatan KKN dengan konsep Back to Village untuk ketiga kalinya.

Selayaknya program KKN pada tahun sebelumnya, Program KKN tahun ini dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa masing-masing (Back To Village). Hal tersebut dilakukan karena kasus COVID-19 yang terus mengalami kenaikan. Program KKN dilakukan secara mandiri dan daring (online) sebagai salah satu bentuk untuk membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 yang sudah menyebar luas sejak akhir tahun 2019. 

Program KKN Back To Village 3 Universitas Jember memberikan 5 pilihan topik dan mahasiswa dibebaskan untuk memilih tema sesuai minat masing-masing. Dari  5 topik tersebut, penulis memilih tema Program Literasi di Masa Pandemi karena penulis ingin memberikan edukasi kepada ibu-ibu rumah tangga dalam rangka meningkatkan kesehatan melalui vaksinasi dan budaya sadar obat.

Kabupaten Jember menjadi salah satu kabupaten dengan kasus infeksi COVID-19 yang tinggi di  Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat, Saya Swara Adla Zuhra Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember akan membantu pemerintah dalam mengatasi penularan infeksi virus COVID-19 dengan memberikan sosialisasi mengenai bahaya COVID-19, pentingnya protokol kesehatan, dan vaksinasi. Sasaran lokasi yang saya pilih untuk program KKN ini adalah Krajaan Timur RT 05/ RW 07, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Setelah melakukan suatu rangkain kunjungan dan diskusi dengan pemerintah daerah dan warga Krajan Timur RT 05/RW 07, masih banyak masyarakat yang kurang sadar dan peduli terhadap kesehatan dirinya maupun keluarganya, salah satunya dilihat dari adanya beberapa warga yang masih tidak menggunakan masker saat bepergian. Hal ini terlihat sepele namun begitu besar dampaknya pada kesehatan. 

Selain itu, diketahui ada beberapa masyarakat yang belum melakukan vaksinasi. Alasannya yaitu karena takut meninggal setelah divaksin. Dari permasalahan tersebut, saya berencana melakukan program kerja dalam bidang dan lingkup Covid dengan mengusung tema Mari Bersama Cegah Penularan COVID-19 dengan Pengetahuan dan Kesadaran Diri.

Pada program kerja pertama saya melakukan sosialisasi mengenai COVID-19 mulai dari pengertian, jumlah kasus covid di Indonesia, daerah sebaran khsusunya di Kabupaten Jember, cara virus menular, gejala yang dialami, link website terkait informasi COVID-19, cara pencegahan dan penanganannya, serta pentingnya vaksinasi. 

Tujuan dari program ini adalah untuk membangun pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait dengan pandemi COVID-19 dari perspektif kesehatan sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama dalam melakukan tindakan pencegahan penularan COVID-19. 

elain itu, penulis juga berharap masyarakat memiliki keinginan untuk melakukan vaksinasi sehingga kegiatan ini dapat membantu pemerintah dalam program Vaksinasi. Program kerja ini saya laksanakan secara langsung (offline) dengan sasaran ibu-ibu warga Krajan Timur RT 05/ RW 07.

Dokpri
Dokpri

Hasil dari program kerja ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melakukan tindakan pencegahan virus COVID-19. Masyarakat menjadi lebih paham dan sadar bahwa COVID-19 tidak bisa dianggap sepele. Kini mereka mematuhi anjuran pemerintah untuk selalu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Perubahan perilaku masyarakat ini diharapkan dapat menurunkan angka persebaran COVID-19. 

Selain itu, masyarakat juga mengetahui cara mengakses website Covid-19 dan memperoleh banyak informasi melalui website tersebut seperti kasus infeksi COVID-19 di Indonesia, cara pencegahan COVID-19, cara penularan dan penanganan COVID-19, serta informasi lainnnya. Hasil posttest yang didapatkan juga menunjukkan bahwa masyarakat telah paham terkait materi yang sudah saya jelaskan.

Selain sosialisasi dalam bidang lingkup covid, saya juga melakukan program kerja sesuai bidang yang saya pelajari, yaitu mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan baik dan benar. 

Latar belakang diadakannya sosialisasi ini karena adanya berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait obat yang masih sering ditemui di masyarakat. Perlakuan yang salah terhadap obat dapat menyebabkan obat tersebut tidak bisa dipakai hingga berpotensi merugikan orang lain dan lingkungan. 

Hal ini disebabkan karena masyarakat belum memahami betul tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan baik dan benar. Dari persoalan tersebut, saya mengusung tema Mari Budayakan Sadar Obat untuk Ciptakan Keluarga Sehat dengan melakukan edukasi cara pengelolaan obat yang baik dan benar melalui program “DAGUSIBU” (DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang).

Pada program kedua ini, saya melakukan edukasi terkait obat, mulai dari pengertian obat, penandaan, dan penggolongan obat, cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang (DAGUSIBU) obat yang baik dan benar, serta bahaya jika tidak menerapkan DAGUSIBU. Saya memulai kegiatan dengan sesi tanya-jawab dan berdiskusi mengenai bagaimana cara ibu-ibu mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat-obatan yang mereka miliki kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi. 

Selain disajikan dalam bentuk presentasi, materi juga disajikan dalam poster terkait cara DAGUSIBU obat yang baik dan benar, supaya peserta dapat dengan mudah mencermati materi yang disampaikan.

Dokpri
Dokpri

DAGUSIBU merupakan Program Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) yang dimaksudkan agar masyarakat menjadi lebih pintar dan bijak dalam menggunakan obat. 

Program ini merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk meningkatkan cara pengelolaan obat yang baik dan benar melalui informasi tentang bagaimana cara mendapatkan (DA), menggunakan (GU), menyimpan (SI) dan membuang (BU) obat dengan tepat. DAGUSIBU merupakan salah satu aplikasi dari kegiatan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat).

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait cara mendapatkan obat yang benar, penggunaan obat yang tepat, penyimpanan obat yang tepat, dan cara membuang obat yang baik dan benar agar masyarakat paham dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga efektivitas pengobatan dapat ditingkatkan dan penyalahgunaan obat akibat cara membuang obat yang tidak benar dapat dikurangi. 

Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah antusiasme dari sasaran saat mendengarkan materi dan main games serta nilai posttest menunjukkan bahwa masyarakat Krajaan Timur RT 05/RW 07 telah paham terkait obat dan golongannya, cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan baik dan benar, serta bahaya jika tidak menerapkan DAGUSIBU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun