Kita lihat dari uraian di atas betapa mirip pancasheela dengan Pancasila-nya Indonesia. Karena itu, tidak ada alasan bagi Indonesia untuk merasa kalah dengan India. Pasalnya, Pancasila boleh dibilang lebih unggul ketimbang pancasheela karena Pancasila mengakui spirit agama sebagaimana ada dalam sila "Ketuhanan Yang Maha Esa." Tambahan lagi, sebagaimana diungkapkan Soekarno dalam "Lahirnya Pancasila" pada 1 Juni 1945, kelima sila dalam Pancasila masih diikat lagi oleh semangat gotong-royong.
Konsekuensinya, kelima sila Pancasila harus memiliki adjektif gotong-royong. Dalam Negara Paripurna (Gramedia, 2011), Yudi Latif menguraikan bahwa prinsip ketuhanan kita harus gotong-royong (ketuhanan yang toleran bukan saling menyerang). Prinsip internasionalisme wajib gotong-royong (berperikemanusiaan dan berkeadilan, bukan agresif). Prinsip persatuan mesti gotong-royong (mengakui pihak berbeda sebagai sesama warga negara). Prinsip demokrasi juga bergotong-royong (tidak didikte suara mayoritas, juga tidak dikendalikan minoritas elit penguasa-pemodal). Terakhir, prinsip kesejahteraan pun harus bergotong-royong (mengembangkan partisipasi dan emansipasi di bidang ekonomi).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI