Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... Penulis - magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Indonesia Bakal Krisis? Berkaca Dulu Pada Sejarah Krisis Dunia

25 Januari 2025   15:42 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kover buku Melintasi 3 Krisis Multidimensi (sumber: kontan.co.id)

Pada 1960-an, bursa saham mengatakan 50 saham berkapitalisasi terbesar sebagai jaminan pasti. Pada 1970-an, bursa saham habis-habisan mencaci saham yang sama akibat rontoknya nilai mereka.

1986-1990
Tenggelamnya Jepang

Pecahnya gelembung real-estate menghempaskan Jepang ke resesi yang dalam.

1997-1998
Krisis Berantai Asia

Banjir dana asing membuat perbankan lokal ceroboh. Kemudian, para spekulan mata uang pun bermain. Negara-negara Asia yang terdampak krisis mata uang paling parah adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan. Indonesia mengalami bank rush, harus meminta bantuan dari IMF dengan syarat pengetatan fiskal (anggaran) dan moneter yang meliputi pengetatan subsidi serta penutupan bank. Berpuncak pada mundurnya Presiden Suharto untuk digantikan Wakil Presiden BJ Habibie pada 21 Mei 1998. Era Reformasi pun dimulai di Indonesia

2000
Krisis Dot.com

Didorong oleh demam Internet, indeks NASDAQ memuncak ke level 5048 pada 10 Maret. Sesudah itu, harga saham-saham perusahaan terkait Internet terjerembab habis. 

2008
Petaka Derivatif

Inovasi-inovasi produk finansial mengubah koreksi di dalam pasar perumahan AS menjadi kelesuan perekonomian di seluruh dunia. Diperparah dengan skandal penipuan skema Ponzi (gali lubang tutup lubang) terbesar sepanjang masa oleh Bernie Madoff.

2009 -- 2010
Pemulihan

Proses pemulihan dimulai ketika pemerintah AS dan the Fed mulai melakukan intervensi besar-besaran, termasuk upaya penalangan atau bailout.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun