Kita lihat ini paralel dengan pendapat Sen. Sebab, ekonomi Pancasila memberikan ruang bagi otonomi individu dalam bentuk ikhtiar swasta dan desentralisasi kegiatan ekonomi tapi sekaligus menyarankan pentingnya rangsangan-rangsangan moral dalam menjalankan roda perekonomian. Artinya, seperti Sen, teori ekonomi Pancasila kental dengan muatan moral yang kerap absen dalam diskursus ekonomi yang rasional-teknokratis. Selain itu, komitmennya akan pemerataan mengakui pentingnya kebijakan
ekonomi untuk menciptakan kesetaraan kapabilitas antarsesama demi meraih kebahagiaan versi masing-masing sesuai dengan kebebasan mereka memilih. Dengan kata lain, Ekonomi Pancasila mampu meretas jalan tengah antara pentingnya otonomi individu dan niscayanya kesejahteraan. Tinggal, bagaimana kita menurunkan kerangka teoretis Ekonomi Pancasila ke dalam kebijakan-kebijakan konkret.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H