Akhirulkalam, manusia dalam budaya harus bisa menyeimbangkan kondisi antara kembara dan mukim. Tidak ada salah satu yang lebih baik dari yang lain. Hal terpenting adalah bagaimana mencari manfaat terbaik dari keduanya dan menyalurkannya untuk perbaikan diri kita secara mikrokosmos dan dunia secara keseluruhan sebagai makrokosmos.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!