Tanpa menghapus air mata yang jatuh, dengan segera aku menghampiri pelayan yang tadi dan bertanya dimana orang yang menyuruhnya untuk memberikan kertas tersebut untukku. Pelayan tersebut pun menunjuk ke satu titik dan mataku pun mengikuti arah jarinya. Air mata pun semakin tak terbendung untuk jatuh satu per satu dari netraku. Kamu. Kamu ada disana. Berdiri dan menatapku, lalu berjalan mendekat dan semakin dekat.
"Raya, apa kabar? Pram kangen" setelah sekian tahun berselang, kini aku dan kamu hanya berjarak kurang dari satu meter saja. Kamu pun merengkuhku dalam pelukan. Tanpa ragu pun aku membalas pelukan itu. Menghabiskan air mata yang sudah aku simpan lama dalam dekapanmu.
"Jangan pergi lagi" pintaku.
"Iya Pram janji gak akan pergi lagi dari kamu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H