Mohon tunggu...
Suyono
Suyono Mohon Tunggu... Guru - Guru SD dan Pengurus Cabang Olahraga

saya seorang guru sd yang suka mempublikasi karya tulisan, mulai dari mengangkat kisah dan prestasi guru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara ( CGP Angkatan 10 Kab. Muaro Jambi)

13 Mei 2024   02:14 Diperbarui: 13 Mei 2024   02:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk melakukan hal terbaik dalam pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai sejalan dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara, diantaranya:

  saya mulai membiasakan untuk selalu memperhatikan setiap kebutuhan dan perkembangan belajar siswa sehingga saya bisa menentukan metode belajar apa yang sekiranya cocok dilakukan di kelas saya; dari segi budi pekerti, saya selalu mengingatkan kesepakatan kelas yang pernah dibuat agar budi pekerti siswa tertanam dengan baik, selalu dimulai dengan menyapa setiap siswa dengan ramah saat mereka masuk ke dalam kelas. Ini membantu menciptakan ikatan yang positif antara guru dan siswa serta menciptakan suasana yang menyanyikan lagu wajib nasional sebelum belajar, Dengan menyanyikan lagu wajib nasional di awal pembelajaran, guru dapat membantu membangun identitas nasional dan meningkatkan rasa bangga serta cinta terhadap negara sejak usia dini. Selain itu, ini juga merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsa kepada anak-anak.

Selalu memberikan apresiasi baik verbal dan non verbal pada kegiatan pembelajaran. Untuk membantu keterlibatan mereka, Saya mencoba memulai dengan pertanyaan awal yang merangsang pikiran siswa dan membangkitkan minat mereka terhadap topik yang akan dipelajari. Ini dapat membantu membangun rasa ingin tahu dan keterlibatan siswa. Saya juga menggunakan aktivitas es pembuka yang menarik dan interaktif, seperti teka-teki, permainan kata, atau video singkat, untuk memperkenalkan topik atau konsep baru dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Saya juga Luangkan waktu untuk terhubung secara personal dengan siswa, misalnya dengan bertanya tentang akhir pekan mereka atau kegiatan yang mereka nikmati. Ini membantu membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 

Sebagai langkah awal dalam proses belajar, di kelas ini kami memiliki pembiasaan yang mengutamakan relevansi dengan pemikiran pribadi setiap siswa. Kami mengajak siswa untuk memulai dengan merenungkan bagaimana materi yang akan dipelajari terhubung dengan pengalaman, pemikiran, dan kehidupan sehari-hari mereka sendiri. Dengan demikian, kami tidak hanya membangun dasar pemahaman yang kuat, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan refleksi dan pemikiran kritis yang sangat penting dalam memahami dunia di sekitar mereka.

Dengan menerapkan pembiasaan-pembiasaan ini secara konsisten, Anda dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, memperkuat koneksi antara guru dan siswa, dan mempersiapkan siswa untuk belajar dengan maksimal.

  Dalam kelas 4, proses pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran kritis dan pemikiran sendiri siswa bisa melibatkan pendekatan berbasis proyek. Misalnya, guru dapat mengajak siswa untuk mengerjakan proyek penelitian tentang keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar sekolah mereka. Melalui proyek ini, siswa tidak hanya akan belajar tentang ekologi dan biodiversitas, tetapi juga akan diajak untuk mengamati, menganalisis, dan merefleksikan peran mereka dalam menjaga lingkungan. Siswa dapat mengumpulkan data tentang flora dan fauna lokal, menganalisis pola-pola yang mereka temukan, dan menyajikan hasil penelitian mereka kepada kelas. Proses ini mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang lingkungan mereka, mempertimbangkan dampak tindakan mereka, dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap alam sekitar.

  Sebagai guru kelas 4, kegiatan reflektif yang sesuai dengan pemikiran kritis dan pemikiran sendiri siswa bisa melibatkan proses jurnal pemikiran. Setelah menyelesaikan aktivitas atau pembelajaran tertentu, siswa diminta untuk merefleksikan apa yang telah dipelajari dan bagaimana hal itu berkaitan dengan pengalaman, pemikiran, atau perasaan mereka sendiri. Misalnya, setelah membaca sebuah cerita, siswa dapat menulis dalam jurnal pemikiran mereka tentang bagaimana karakter dalam cerita itu menghadapi tantangan, dan bagaimana mereka dapat menghubungkan pengalaman karakter tersebut dengan pengalaman atau perasaan mereka sendiri. Proses ini mendorong siswa untuk berpikir secara mendalam, mengidentifikasi koneksi pribadi dengan materi pelajaran, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.

  Beberapa kegiatan yang saya lakukan diatas semata-mata bukan hanya karena saya sedang melaksanakan kegiatan pendidikan guru penggerak ini, tetapi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas yang sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.

  Sekian pemaparan saya dalam Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 10.

  Harapannya semoga pada modul selanjutnya saya bisa lebih maksimal lagi mengerjakan kegiatan ini dan bisa kembali diterapkan di lingkungan sekolah bahkan berbagi praktik dengan guru.

 Terima Kasih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun