Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Celana Ajaib Mang Peb (2)

11 Maret 2017   16:33 Diperbarui: 12 Maret 2017   16:00 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu Nuey mendengar ribut-ribut Mpok Minah yang kehilangan jemuran. Ia jadi kuatir kalau Dwi tidak dapat menjaga celana hijau itu dengan baik padahal ia sendiri juga ingin menggunakan kesaktian celana itu untuk memikat Selvi, anak tukang martabak. (Spoiler: Selvi ini akan menjadi tokoh penting kelak.)

Nuey segera ke rumah Juleha dan memberi tahu bahwa Dwi akan memikatnya menggunakan celana hijau ajaib. Menurutnya, celana itu masih agak basah, jadi pasti dijemur di samping rumah Dwi. Nuey ingin Juleha mengambilkan celana itu untuknya. Juleha yang sewot kepada Dwi dan merasa berhutang budi kepada Nuey, menyetujuinya.

Namun, Juleha dan Dwi berselisih jalan. Selain itu, Dwi telah menggunakan kipas angin dan menyeterika celana hijau itu hingga kering, dan memakainya.

##

"Assalamualaikum!" Seru Dwi saat tiba di rumah Juleha.

Nuey yang berada di dalam kaget setengah mati. Ia cepat-cepat menyambar dan mengenakan pakaian Juleha, terus lari ke ruang tamu dan telungkup di sofa.

Karena tidak ada jawaban dan pintu tidak terkunci, Dwi masuk dan menjumpai seseorang yang ia kira adalah Juleha yang sedang sakit, telungkup di sofa.

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Dwi segera menembak, "Oh, yayangku, maukah kamu hidup bersama A'a sampe akhir hayat kita?"

Celana itu memang sakti. Langsung terpikat, Nuey segera bangun sambil berseru histeris, "mau, mau!" Terus menubruk dan menciumi Dwi, bahkan langsung memeloroti celana hijau Dwi.

 ##

Juleha yang tiba di rumah Dwi tidak mendapati pakaian apapun di jemuran samping rumah. Dwi juga sudah tidak ada di rumah. Juleha segera balik kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun