Mohon tunggu...
Suyono Apol
Suyono Apol Mohon Tunggu... Insinyur - Wiraswasta

Membaca tanpa menulis ibarat makan tanpa produktif.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fabel] Kecoak yang Takut Mesin Penghisap Debu

7 November 2015   14:24 Diperbarui: 7 November 2015   14:24 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Cockroach Structural"]

[/caption]

"Tapi Ka, kan ada banyak perubahan angin setiap saat di sekitar kita. Lihatlah daun-daun pohon itu yang bergerak-gerak terus diterpa angin yang terkadang lembut, terkadang keras."

"Itulah hebatnya cerci kita, ia bisa membedakan gerakan perlahan seperti gerak katak atau cecak yang mengendap-endap mendekati kita. Juga, seperti tadi, kita tahu kalau ada orang yang diam-diam memungut sandal jepitnya sebelum melemparkannya ke arah kita. Cuma, ya itulah, cercimu basah."

"Wah hebat, ya cerci kita, sangat canggih, selalu bisa diandalkan."

"Tidak juga. Ada kelemahannya. Banyak kecoak telah terkecoh karena kesalahan yang sama. Hampir semua kecoak tidak tahu akan hal ini. Aku kebetulan bisa tahu karena dulu aku pernah menjadi kecoak percobaan di laboratorium milik manusia, dan aku bisa kabur dari situ."

"Apa rahasianya Ka?"

"Begini, cerci kalahnya oleh mesin penghisap debu atau vacuum cleaner. Misalkan alat itu dihidupkan di belakang kita, anginnya justru datang dari depan kita, bulu-bulu cerci pun tertiup ke belakang, jadi kita mengira musuh berada di depan, maka kita lari ke belakang dan... masuk ke dalam pipa penyedot dari mesin itu."

Moral cerita: Peliharalah senjata dan peralatan pertahanan milik kita dengan sebaik-baiknya.

Sumber Gambar:
1. wisegeek.com
2. askiitians.com

Karya ini orisinal dan belum pernah dipublikasikan.

NB:
● Untuk membaca karya peserta lain silakan menuju akun Fiksiana Community
● Silakan bergabung di Group FB Fiksiana


— •oo 0θ Φ θ0 oo• —

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun