Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Gereja Blenduk Semarang Menyala dalam Lukisan Nanang Widjaya

3 Januari 2025   11:49 Diperbarui: 3 Januari 2025   11:49 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Renovasi ulang lainnya, yang dipelopori oleh H.P.A. de Wilde dan W. Westmas, mulai dikerjakan pada tahun 1894.  Selama renovasi ini, kubah dan dua menara ditambahkan. Rangkaian renovasi lainnya dimulai pada awal tahun 2000-an. Pada tahun 2004, gereja ini memiliki 200 keluarga dalam jemaatnya dan mengadakan kebaktian rutin pada hari Minggu. Pada tahun 2003, gereja ini merayakan ulang tahun ke-250.

Dilukis On The Spot

Nanang Widjaya (55) yang terkenal  sebagai pelukis On The Spot ini melakukan aktifitas melukis Gereja Blenduk bersama rekan pada bulan Agustus 2024 tahun lalu.  Nanang Widjaya mengaku bahwa dia melukis Gereja Blenduk ini karena tertarik pada bangunan gedung yang megah dan legendaris.

"Sebetulnya saya melukis Gereja Blenduk di kota lama lebih pada ketertarikan gedungnya yang begitu megah dan legend jika dilihat dari usianya," demikian jelas Nanang Widjaya.  

Nanang Widjaya saat melukis obyek langsung (Sumber: Dokumen Nanang Widjaya)
Nanang Widjaya saat melukis obyek langsung (Sumber: Dokumen Nanang Widjaya)

Apakah bangunan gereja memiliki makna?  Nanang Widjaya sebagai pemeluk Kristen mengaku bahwa gedung gereja bermakna sebagai tempat beribadah dan berdoa.

"Maknanya ya jelas bagi saya adalah tempat dimana saya beribadah,  untuk mendekatkan diri pada Tuhan sekaligus tempat beribadah dan berdoa serta bersyukur kepada Tuhan atas berkat dan rahmat yang selama ini sudah diberikan Tuhan kepada saya," demikian ujar Nanang Widjaya.

Nanang Widjaya yang memiliki pengalaman religi yang tidak sedikit, sehingga selalu menyempatkan diri selalu bersketsa di depan Gereja Blenduk manakala sedang berada di Semarang. 

"Kalau pengalaman Religi yang saya alami cukup banyak, saya selalu menyempatkan diri untuk selalu bersketsa di depan gereja tersebut sambil berdoa tentunya dan lukisan tersebut selalu banyak diminati para pengunjung pameran, khususnya ketika saya berpameran tunggal pada bulan Desember tahun 2023 di Galleri Lukisan Dewarisan Art Curio Kota Lama Semarang yang persis berada di seberang lokasi Gereja Blendug tersebut," tutur Nanang Widjaya yang mendirikan NW Art Space di Jogjakarta di tahun 2020 itu.

Lukisan Gereja Blenduk oleh Nanang Widjaya (Sumber: Dokumen Nanang Widjaya)
Lukisan Gereja Blenduk oleh Nanang Widjaya (Sumber: Dokumen Nanang Widjaya)

Nanang Widjaya adalah pria kelahiran Jakarta 27 Agustus 1970 di Mangga dua Bedeng Jakarta Utara, lulus dari Sekolah Seni Rupa Jogjakarta atau SMSR pada tahun 1990. Banyak penghargaan serta prestasi yang diaraihnya saat itu , diantaranya adalah juara 2 Lomba poster perjuangan di Benteng Vredeburg Jogjakarta pada tahun 1988, pernah juga meraih juara 1 Lomba Gambar Arsitektur pada tahun 1989 di kampus Universitas UKDW Jogjakarta. dan masih banyak lagi prestasi serta kejuaran lomba yang diraihnya pada saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun