Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Hati Gembira bagi Lansia

9 September 2024   13:15 Diperbarui: 9 September 2024   14:06 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum proses semuanya itu, biasanya para lansia akan melakukan senam ringan.  Setelah itu saya sesuai dengan jadwal, diminta untuk memberikan siraman rohani penyegaran berdasarkan ayat-ayat alkitab.  Jadi kloplah, pelayanan kepada lansia, mendapat asupan rohani kemudian mendapat pelayanan secara jasmani.


Yang Saya Amati

Dari beberapa interaksi dengan lansia di dalam pelayanan diakonia kepada lansia di gereja, maka menemukan beberapa kenyataan kebiasaan yakni lansia biasanya tidak melihat waktu secara rinci.  Yang terjadi di rumah-rumah lansia jam dinding rumah mati, baterai yang seharusnya diganti tidak segera diganti.  

Hal ini mungkin karena beberap faktor, mungkin masalah keuangan dan masalah keengganan lansia naik pada ketinggian.  Biasanya jam dinding diletakkan di dinding yang cukup tinggi dari jangkauan.  Hal ini yang menyebabkan mereka tidak bisa memerinci waktu dengan baik.  Mereka hanya melihat bahwa hari itu terdiri dari pagi, siang, sore dan malam.

Yang berikutnya mereka tidak lagi memerlukan perhitungan saat, hari tanggal dan bulan.  Yang terjadi, di tahun 2024 ini misalnya, kalender tahun 2024 misalnya belum dibuka, masih terlihat di bulan Januari, sementara bulan sudah beranjak ke bulan September.  

Beda sekali saat mereka masih muda, sangat perhatian pada saat atau waktu, mungkin berkaitan dengan hari-hari mendapatkan gajian, hari-hari membayar sekolah atau kuliah anak, kepentingan sosial menyumbang orang yang punya hajat, kegiatan organisasi yang diikuti dan sebagainya.

Lansia juga sepertinya tidak begitu memerlukan kegiatan malam hari.  Hal ini terlihat dari penggunaan penerangan listrik yang minim. Mereka yang sudah mengalami gangguan mata karena katarak misalnya, tidak lagi memiliki aktivitas membaca.  

Berbincang dengan tetangga yang datang pun biasa dilakukan siang atau sore hari.  Tapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa penerangan yang sengaja dibiarkan minim tersebut karena bisa juga terkait dengan efisiensi biaya pembelian pulsa listrik atau langganan setiap bulannya.

Obat itu Gembiranya hati

Lansia secara alami akan terpisahkan dengan anak-anak yang mereka asuh dan besarkan.  Lansia yang tinggal di daerah biasanya akan ditinggalkan oleh anak-anak mereka bekerja di luar kota bahkan luar pulau.  Pemahaman "mangan ora mangan asal kumpul" sudah tidak diyakini lagi oleh anak-anak muda pada masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun