Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makanan Ternyata Tidak Sekedar Vitamin dan Rasa Saja

5 September 2024   10:05 Diperbarui: 5 September 2024   10:12 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Yummy App)

Di Malang tempe gembus disebut tempe menjes (sumber gambar: Fimela)
Di Malang tempe gembus disebut tempe menjes (sumber gambar: Fimela)

Soal Nostalgia

Siska Fajaranny menulis di Kompasiana bahwa makanan anak yang jadul banyak diburu karena membangkitkan kenangan di masa kecil.  Bahkan permen jenis hot hot pop yang jika dikonsumsi akan meninggalkan bekas pada lidah yang berwarna merah atau warna lainnya sesuai dengan warna permennya.  Ini tentu membangkitkan kenangan bahagia saat orang yang sudah dewasa mengkonsumsinya.

Tulisannya bisa dibaca di artikel ini: https://www.kompasiana.com/siskafajarrany/66d6b308ed641552a53dc162/nostalgia-berburu-jajanan-jadul-di-mall

Di daerahku Ambarawa saat ini, kami punya langganan warung lothek.  Jika aku masuk ke warung itu bersama istri, sementara istri memesan lothek seperti biasanya, pasti aku minta dibuatkan petis kangkung.  Sampai penjualnya hafal dengan hal itu, komentarnya,"Wah petis kangkung Semarangan."

Memang begitulah, masa kecil yang kuhabiskan di Semarang memberi nostalgia beberapa makanan khasnya, antara lain petis kangkung itu.  Semasa kecil masih ada warung di mulut gang yang menjual lothek, rujak, berbagai gorengan dan petis kangkung.  Penjual lapak di tempat diselenggarakannya wayangan di kampung mesti juga ada penjual petis kangkung ini.

Saking sukanya saya makan petis kangkung ini, saat remaja sudah tahu bumbu-bumbu yang digunakan dalam proses membuatnya.  Bahannya adalah sayur kangkung yang sudah dipetik dan dimasak di daalam air mendidih.  Bumbu yang terdiri dari lombok, bawang, trasi, asam Jawa, jeruk nipis bersama garam diuleg (ditumbuk) baru kemudian petis dicampurkan.  Adonan itu nanti akan berwarna hitam.  Baru kemudian sayuran kangkung yang telah ditiriskan dicampur.  kangkung yang semula berwarna hijau akan berubah warna menjadi kehitam-hitaman terlapisi adonan petis itu.  Mau pedas?  Tinggal lombok ditambahkan saat menumbuk bumbu.

Petis kangkung (sumber gambar: cookpad.com)
Petis kangkung (sumber gambar: cookpad.com)

Tetap Menyehatkan

Tidak semuanya orang ternyata suka petis kangkung ini.  Selain mereka belum pernah merasakannya, tetapi juga sedikit ngeri melihat dominasi warna hitam di sayuran kangkung itu.

Tapi bagi saya, atau rekan-rekan yang berasal dari Semarang, petis kangkung ini makanan favorit yang maknyus.  Apalagi kalau dimakan dengan gorengan badhak, sejenis bakwan tetapi terbuat dari adonan tepung dengan dominasi sayuran kol, sledri, wah nikmatnye...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun