Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komentar Pembaca, Semoga "Dilah Kasukman" Semakin Memesona

1 September 2024   23:18 Diperbarui: 1 September 2024   23:20 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trimakasih Bapak Pdt. Suyito Basuki beserta team penulis Dilah Kasukman...kiranya dipakai lebih lagi oleh Tuhan untuk kemuliaan nama-Nya."

  • Darsono Soewito penulis dan pembaca  dari Jepara Jawa Tengah

(Sumber gambar: dokpri)
(Sumber gambar: dokpri)

"Dilah Kasukman adalah salah satu renungan dengan bahasa pengantar bahasa Jawa, isinya kadangkala biasa-biasa saja, tetapi suatu saat membuat seseorang bisa terkejut, karena renungan yang sangat menyentuh hati dan inspiratif, itu sebenarnya yang ditunggu banyak orang, tidak sekedar bahasanya yang njawani (krama) yang kadangkala sulit dipahami oleh kalangan muda, tetapi mungkin ke depan bisa dikemas dengan ilustrasi dan cerita yang menggelitik dan menyenangkan. 

Mohon maaf sekiranya masukan ini kurang berkenan, yang jelas walaupun dhang thek ikut nguri-uri renungan bulanan ini, matur nuwun, tetap bersemangat."

  • Dedy Kristiawan pembaca dari Jepara Jawa Tengah

(Dokumen: Dedy K)
(Dokumen: Dedy K)

"Bapak Pdt. Suyito Basuki merupakan salah satu Pendeta GITJ yang bagi saya pribadi, beliau sudah banyak makan asam garam dunia ini. Dan tentu saja melalui banyak tempaan selama beliau melayani. Dan artikel-artikel yang beliau tulis tentu saja lahir dari buah pikiran yang tidak hanya berbasis teks... 

Tapi saya yakin ini adalah pemikiran-pemikiran yg sudah teruji di "kawah candradimuka" selama ini. Tulisan-tulisan beliau sudah memberkati dan tentu saja menjadi penerang bagi banyak orang selama ini. Dan uniknya, karya beliau disampaikan dalam versi bahasa Jawa yang saya sendiri percayai bahwa ini adalah salah satu upaya beliau untuk tetap menjaga salah satu budaya di tanah Jawa."

"Terimakasih Dilah Kasukman dan Tim Penulis, terutama Bapak Pdt. Suyito Basuki. Sehat selalu dan semoga dipakai Tuhan dengan semakin luar biasa lagi. Amin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun