Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Selamat Jalan Godod Sutejo, Pelukis Alam Sepi Jogja ke Keabadian

28 Agustus 2024   17:46 Diperbarui: 28 Agustus 2024   17:47 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Godod Sutejo adakan pameran di galerinya (dokumen: Godod Sutejo)

Godod Sutejo dengan air seduhan bunga ketelang (dokumen pribadi) 
Godod Sutejo dengan air seduhan bunga ketelang (dokumen pribadi) 

Di rumahnya yang sekaligus menjadi galeri untuk lukisan-lukisannya yang diberi nama Posnya Seni Godod, tersedia kamar-kamar yang disediakan untuk para pelancong baik dari domestik maupun dari luar negeri.  Suatu ketika ada pelancong yang ternyata seorang pelukis dari negeri sakura Jepang yang menginap di rumahnya.  Jadilah kemudian sebuah kolaborasi melukis bersama antara pelukis Jepang ini dengan Godod Sutejo dan kawan-kawan pelukis Jogja.  Saya telah menulis kegiatan itu juga di Kompasiana.

Pengalaman covid 19 memberi inspirasi kepada Godod Sutejo untuk mengerjakan pekerjaan apa saja demi survive sebagai seorang seniman.  Godod Sutejo pernah memberi info bahwa para pelukis dan pekerja seni Joga pada masa covid 19 banyak mendirikan kafe, demi survive.  Selepas covid 19, Godod Sutejo bersama rekan-rekan pelukis kemudian menyelenggarakan lukis bersama di salah satu kafe tersebut.

Sejak tahun 1990-an saya merantau ke Yogya bersama istri, ketika itu beliau awal-awal mandhegani  Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), kami sudah intensif berkomunikasi.  Oleh karenanya saya tahu koleksi-koleksi motor gedhenya  harley davidson yang ada beberapa dipajang di galerinya, kemudian juga barang-barang lawasan seperti setrika lawas dengan berbagai model, lampu petromax dengan sumbu kainnya, radio transistor kuno dari jaman ke jaman, akik-akik, keris-keris dan barang-barang antik lainnya.

Setelah masa covid 19 berlalu saya tidak lagi melihat motor-motor gedhenya.  Saya bertanya, kemana motor-motornya mas?  Dengan polos dia jawab, sudah dijual untuk memenuhi kebutuhan keluarga.  Entah benar entah tidak jawaban beliau, saya kurang tahu persis.  Tapi yang jelas, selama "berkawan" sejauh ini, beliau selalu berbicara apa adanya.

Sakit Bagian Dalam

Baru hari kemarin, Selasa 27 Agustus 2024, saya mendapat info dari saudara yang mengabarkan bahwa mas Godod Sutejo, sehari setelah pulang dari RSUD Bantul kemudian masuk rawat inap di ruang ICU RS Bethesda Yogyakarta. 

Saya bertanya kepada saudara yang pernah bekerja di RS Bethesda Yogyakarta dan sekarang bermukim di Yogyakarta itu bahwa penyakit mas Godod Sutejo itu jantung dan paru-paru.  Jika itu benar, mungkin beliau terforsir tenaganya untuk membuat lukisan-lukisan yang saat ini masih dipamerkan di Kiniko Bantul, 14 Agustus-31 Agustus 2024 ini.

Memang jika dilihat, dari sekian lukisan yang dipamerkan, hanya beberapa dilukis pada tahu-tahun sebelumnya, seperti lukisan Adu Domba dilukis di tahun 1980, Krakatau 2015, Merapi Merbabu 2015 Mendapat Rezeki, 2022.  Selebihnya lukisan seperti Arak-arakan Sesaji, berburu katuranggan dan lain-lain dilukis dalam waktu di tahun 2024 ini.  Artinya, sebelum tanggal 14 Agustus 2024 dimana pameran dibuka, beliau ini pasti sibuk melukis.  Saya tidak tahu saat terbaik seorang pelukis membuat karyanya.  Mungkin waktu terbaik adalah di malam hari, saat suasana sepi  dan gairah seni membual  dengan liar.

Jika memang seperti itu, maka angin malam bisa jadi mempengaruhi kesehatan Godod Sutejo.  Sehingga ada pendapat beliau sakit di bagian dalam.  Saat saya menengok di tanggal 14 Agustus 2024 itu, mbak Atik juga mengatakan bahwa ada pembengkakan jantung, begitu.

Ada Rasa Tidak Akan Melukis Lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun