Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Kontroversi Perosotan di Bendungan Pleret Banjir Kanal Barat Semarang

22 Juli 2024   09:45 Diperbarui: 25 Juli 2024   10:48 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering terjadi, di daerah kota Semarang cuaca kelihatan cerah, sementara daerah Gunung Pati cuaca gelap. Tiba-tiba saja Sungai Kaligarang mendapat kiriman banjir dari daerah Gunung Pati. 

Itulah yang juga bisa membahayakan bagi orang-orang yang melakukan surfing atau perosotan di Bendungan Banjir Kanal Barat ini.

Anggota TNI Melarang

Di dekat bendungan itu sebenarnya sudah ada larangan untuk melakukan aktivitas permainan di bendungan itu.

Papan larangan dibuat oleh Dinas terkait, Kementerian PUPR dengan ancaman pidana Pasal 167 (1) KUHP dihukum 9 bulan penjara, Pasal 389 KUHP dihukum 2 tahun 8 bulan penjara, Pasal 551 KUHP dihukum denda bagi para pelanggar.

Hal ini merupakan langkah antisipasi supaya tidak terjadi kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

Oleh karenanya dalam video yang sudah beredar luas, anggota TNI yang memiliki markas Koramil 1 Semarang Barat di dekat daerah bendungan itu, mengingatkan bahaya bermain perosotan di bendungan itu.

Tetapi rupanya mendapat respon yang tidak diinginkan. Mereka ditolak, bahkan ditanggapi dengan kata-kata yang kasar dan ancaman pemviralan.

Untung saja para bapak TNI ini terlihat sabar dan tidak memberi jawaban atau tindakan yang membuat suasana menjadi lebih panas.

Tidak tahu bagaimana prosesnya, tiba-tiba disiarkan bahwa kemudian orang-orang yang menolak larangan TNI itu kemudian menyatakan permintaan maaf atas tindakan mereka.

Tentu saja permintaan maaf itu diterima dengan pemahaman mungkin saat itu mereka khilaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun