Harry Anggoman Personil Gong 2000, Bermusik Sebuah Investasi
Oleh: Suyito Basuki
Harry Anggoman adalah seorang musisi. Â Ia bergabung dengan grup Gong 2000 bersama penyanyi terkenalnya Achmad Albar. Â Lagu yang dinyanyikan Achmad Albar yang ngehits pada waktu Harry Anggoman berkarya sebagai gitaris di Gong 2000 adalah "Menanti Kejujuran."
Pada saat Jumat malam yang baru lalu, 5 Juli 2024, bertempat di aula GKI Wonogiri, ia bersama dua orang rekannya menjadi juri Pesparawi Jateng XIV di Wonogiri pada cabang lomba Musik Pop Gerejawi (MPG). Â Merespon salah satu grup peserta yang tampil terakhir, Harry Anggoman nampak sumringah. Â Bersama rekan juri yang bersebelahan duduk dengannya, ia melakukan gerakan-gerakan yang sama, entah seperti memukul drum atau menggeleng kepala ke kiri dan ke kanan mengikuti irama rancak penampil peserta MPG.
Sebuah investasi
Usai perlombaan, peserta lomba berfoto ria dengannya. Â Tidak saja peserta, tetapi kemudian berfoto juga bersama panitia dan keluarga peserta.
Di tengah-tengah aktifitas berfoto itu, sejenak ia berkata, memberi semangat kepada para peserta lomba yang rata-rata masih berusia remaja. Â Salah satu dorongan yang ia sampaikan adalah bahwa para pemusik dan penyanyi remaja itu hendaknya terus bermusik, karena Tuhan katanya suka akan musik. Â Tuhan telah berkenan menginvestasikan talenta musik kepada mereka, sehingga talenta itu perlu dijaga dan dikembangkan. Â Harry Anggoman berpendapat bahwa di surga nanti mereka akan bersama-sama bermain musik dan bernyanyi bagi Tuhan.
Berikut selengkapnya pendapat Harry Anggoman,"Kalian itu diinvestasikan. Â Kita inves pakai duit, Tuhan inves pakai talenta. Â Talenta harus dikembangkan, karena tahun depan kita akan lebih jago. Â Tuhan itu paling suka musik. Â Tuhan nggak butuh duit. Â Di gereja ada persembahan, biarlah itu buat bapak gembala saja. Â Tuhan suka musik sebagai persembahan. Â Jadi kita-kita ini di surga nanti ketemu, bermain musik bersama. Â Pendeta itu kalau suka nyanyi deket sama Tuhan."
Menyanyi dengan hati
Selanjutnya Harry Anggoman berpendapat bahwa orang bernyanyi hendaknya berdasarkan hati kepada Tuhan. Â Hal ini menurutnya nilainya melebihi aransemen dan improvisasi yang macam-macam. Â Pengalamannya menjadi juri Pesparawi Nasional di Yogyakarta tahun 2022 Vocal Group ia ungkapkan.
"Dua tahun lalu pesparawi nasional di Jogja, saya menjadi juri Vocal Group. Tampil Bandung, bagus. Â Setelah itu tampil Ambon. Â Sudah dua lagu mulai bosan. Â Terus lagu ketiga. Â Nggak ada improve yang macem-macem. Â Nyanyinya juga biasa, semua juri langsung kasih seratus. Â Karena yang nyanyi punya hati sama Tuhan. Empat ratus milyar habis untuk persparawi buat satu lagu itu saja."
"Jangan takut menghadapi pesparawi. Â Kita itu menyanyi untuk Tuhan. Â Gimana caranya kita memuji Tuhan. Â Kita berserah kepada Tuhan. Ini lho Tuhan saya. Â Lama-lama Tuhan mendengar main keyboard kita, main drum kita, nyanyian kita. Â Lama-lama Dia kangen. Â Kalau kita nggak datang, Dia bertanya, dimana itu...Saat kita datang wooii... Oleh karenanya Kau jangan pindah profesi, main terus musik untuk Tuhan," ucap Harry Anggoman memberi semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H