Beberapa kali memainkan wayang sebagai dalang, saya bisa melihat potensi kekerasan itu terjadi kepada sinden atau penyanyi wanita. Â Di sebalik panggung, kehidupan seniman yang disebut orang kehidupan bebas itu memang bisa terlihat. Â Memang semua tergantung kepada yang menghayatinya. Â Tetapi gempuran itu terus menerus terjadi, secara manusiawi siapa yang bisa bertahan?
Kalau melihat berita-berita, banyak artis yang terlibat narkoba. Â Bisa jadi karena memang dunia di balik panggung dunia yang potensi penuh dengan kekerasan. Â Di dalam pergaulan artis yang sangat longgar, peredaran narkoba menjadi sangat mudah dilakukan.
Belum lagi kalau membahas perselingkuhan artis di balik panggung. Â Wah itu perkara yang biasa. Â Sehingga orang tidak heran misalnya ada berita penyanyi meninggalkan rumah tangganya karena lebih memilih hidup bersama dengan MC-nya. Â Tidak semua artis seperti itu, tetapi kenyataan tersebut pernah terjadi. Â Memang semua tergantung dan kembali kepada pelakonnya masing-masing.
Anak terinfiltrasi
Gambaran kehidupan di balik panggung sekelebat bisa dirasakan mengherankan. Â Mungkin kalau ditelisik lebih jauh, kehidupan dunia panggung secara "under ground" mungkin akan lebih memprihatinkan.
Jika tidak hati-hati, bocil yang diajak manggung oleh orang tuanya secara tidak sadar akan terinfiltrasi atau terpengaruh dengan dunia panggung dan di sebaliknya yang penuh dengan kekerasan itu, baik fisik maupun verbal. Â Yang lebih parah adalah jika kemudian anak mencontoh perilaku-perilaku tersebut.Â
Pernah saya melihat sebuah pertunjukan wayang kulit yang menghadirkan bintang tamu sinden yang sedang naik daun. Â Mungkin Ki Dalang ingin memberi pengalaman pentas kepada bocilnya yang masih usia TK. Â Bocil tersebut diminta menyanyikan sebuah lagu besama sinden terkenal itu. Â Sangat bagus vokal bocil dan penguasaan lagunya. Â Menurut saya bocil itu memang memiliki talenta tarik suara.
Saat dialog antara bocil dan sinden itu, bocil memberi teka-teki dengan bertanya kepada mbak sinden, "Apa bedanya susu indomilk dengan milik mbak sinden?"
Mbak Sinden kemudian memberi jawaban standar. Â Si Bocil mengatakan salah terhadap jawaban mbak sinden itu. "Yang benar bagaimana?" tanya mbak sinden. "Yang benar, susu indomilk itu susu kental manis, tetapi milik mbak sinden itu susu kental kentul..." jawab si bocil tanpa ekspresi. Â Sontak penonton tertawa geli dengan kelihaian jawaban bocil tadi.
Langkah antisipasi