Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Di Sebalik Srikandi-Bisma (Episode 19)

9 Juni 2024   11:54 Diperbarui: 9 Juni 2024   12:02 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Srikandhi melepaskan anak panahnya.  Saat itulah tanpa dinyana, roh dewi Amba, yang di kala hidup dikecewakan cintanya oleh Bisma, menambah energi lesatan anak panah, sehingga secepat kilat, tanpa sempat menghindar,  Bisma tertembus dadanya, sehingga menjadi pralaya.  Gamelan sampak berubah ke tlutur, suasana sedih, dhalang melagukan suluk kesedihan.

 Liyep netra

Pracihna nglinanging suksma

Muksweng driya

Sang raga sak nggone tiba...

Di sebuah tempat wisata di Kaliurang, senja hari berkabut.  

 Bagas dan Fitri menikmati pemandangan alam.  Vita dan Joko ada di belakang mereka.  Para wisatawan yang lain juga berada di tempat itu.  Fitri menggandeng lengan Bagas dengan mesra.

Fitri memulai percakapan,"Selamat ya mas, pertunjukan wayangmu semalam sukses."

Bagas menjawab memperhatikan daun yang tertiup angin,"Bagaimana cara mengukur sukses.  Dari tarian wayangnyakah atau...?"

Fitri mencubit lengan Bagas,"Jangan ngeledek, ingat lho aku ini anak dhalang, sedikit banyak tahu soal pertunjukan wayang."

Bagas mengaduh,"Anak dhalang atau istri dhalang tepatnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun