Suasana temaram, lampu-lampu sudah menyala. Jeep melaju kencang. Memepet motor Bagas. Bagas yang bersenda gurau dengan Fitri dalam perjalanan, menjadi kaget karena tiba-tiba ada jeep roda besar yang memepet meerka. Meski agak repot, akhirnya mereka dapat berhenti. Jeep berhenti di depan mereka. Bramastho keluar diikuti teman-temannya. Bagas dan Fitri terkejut.
Bramastho turun dari mobil berkacak pinggang,"Hemh, sudah aku duga sebelumnya, bahwa manusia inilah biang dari persoalan ini. Fitri, apa sih kelebihan manusia ini dibandingkan aku?"
Fitri menghalangi Bramastho yang mendekat ke Bagas,"Bram, kamu ngomong apa? Mengapa kamu mau mencelakakan kami?"
Bramastho melirik ke Fitri,"Aku hanya mau mengatakan sesuatu kepada temanmu itu. Hei pencuri tunangan orang!"
"Bram," sergah Fitri.
Bramastho menatap tajam Bagas,"Aku peringatkan kepadamu supaya kamu segera menjauhi Fitri, demi keselamatan dirimu. Fitri tunanganku, tahu?!"
Fitri menyahut,"Bramastho! Aku bukan tunanganmu, dan sekarang sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi di antara kita. Jangan berbohong, dasar penjahat!" Fitri tidak bisa menahan emosinya.
Bramastho melotot ke arah Fitri,"Hei, kamu bilang apa?!"
Orang-orang yang mendengar pertengkaran mereka segera mendatangi dan merubunga. Bramastho menjadi jengkel, serta merta naik mobil dan meninggalkan mereka. Mobil jeep berderum.
Orang 1 bertanya,"Ada apa sih mas, nggak apa-apa ya."
Orang 2 menimpali,"Mereka gali apa mbak? Mau dibegal apa ya."