"Dari melihat sekilas foto-foto karya yang dipamerkan dan yang masuk dalam nominasi Award via PDF, saya mengapresiasi akan keberagaman ide, tema, gaya, kekuatan artistik, pun beragamnya medium dan teknik yg ditampilkan," demikian ujar Subroto Sm. Â Meski demikian, ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan Subroto Sm, mengapa dalam pameran tersebut tidak ada karya lukis abstrak? Â Subroto Sm sendiri adalah pelukis yang dikenal sebagai pelukis yang condong pada aliran ekspresionistis.
Tantangan Teknologi AI
Dunadi, Ketua IKASSRI dalam kesempatan memberikan pandangannya, sebagaimana yang tertulis dalam buku katalog menyebutkan adanya teknologi Artifificial Intelegence (AI) memang memudahkan seseorang untuk melukis. Â "Hadirnya AI (artificial Inteligent) membuat seseorang dengan mudahnya bisa menghasilkan karya seni tanpa pengetahuan Sejarah seni rupa itu sendiri. Namun, dilain pihak, tantangan industri sekarang pun telah menggempur kekuatan seni rupa kita yang sarat dengan budaya kita yang manual," demikian Dunadi.
Di tengah derasnya pengaruh AI pada lukisan sehingga bisa mengaburkan sejarah seni, Dunadi bertanya, bagaimana dengan seni murni. Â Katanya."Dalam hal ini sebagai alumni, saya pribadi, juga ingin menanyakan kemana arah dunia seni ini akan berjalan, jika para seniman mulai mengesampingkan asal muasal apa itu seni, bagaimana seni murni itu? "
Padahal menurut pandangan Yaksa Agus, lulusan 1995 menyebutkan seorang pelukis yang baik perlu juga mengetahui sejarah seni rupa, oleh karena itulah menurut Yaksa Agus pendidikan seni rupa sangat diperlukan. Â Seorang pelukis tidak sekedar melukis lukisan saja, menurutnya. Â "Jika tidak, maka lukisan-lukisan yang dihasilkan hanya akan sekadar peniruan-peniruan, praktek plagiasi dan epigon," demikian Yaksa Agus.
Yaksa Agus lebih lanjut mengatakan bahwa pameran bertajuk Volume 7 ini memiliki daya gugah, penyadaran kepada lembaga pendidikan yang pernah membimbing para peserta pameran, alumni yang pernah dan sedang digembleng di  SSRI / SMSR / SMK N 3 Kasihan.
Ombyokan tetapi Apik